Demikian juga sejarah si Bungsu pada cerita Neraka di Belatara Vietnam. Kisah petualangan si Bungsu di mulai dari Vietnam.Â
"MacMahon hapal benar sentakan lelaki dari Indonesia itu karena hantaman peluru.Dia merasa bulu tengkuknya berdiri tatkala tubuh lelaki itu masih tegak dengan kedua tangan masih mengacung keudara.
Lalu....Padang lalang di bawah sana makin lama makin mengecil.Tentara Vietnam dan lelaki dari indonesia itu terlihat seperti titik-titik kacil,sampai akhirnya lenyap sama sekali dari pandangan,dan dia sendiri terkulai akibat darah yang terlalu banyak mengalir dari luka di dada dan di pahanya.
Itulah rekaman terakhir dari peristiwa itu,yang tak bisa lenyap dari fikiran MacMahon.Kini dia menatap hiba,pada Thi Binh yang kini terisak dalam pelukan Roxy.
"Apakah...Apakah dia mati..?"bisik Thi Binh dalam pelukan Roxy."
Kutipan cerita fiksi di atas menyebutkan lelaki Indonesia terlibat pada perang di Vietnam. Tentara Amerika pun terlibat perang ini. MacMahon adalah tentara Amerika di cerita Makmur Hendrik itu. Roxy gadis perawat dari Amerika. Putri Milyader yang akan diselamatkan si Bungsu. Lelaki asal Indonesia.
Pada faktanya tahun 1966, AS memang menempatkan kurang lebih setengah juta pasukan di Vietnam Selatan.
Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam kala itu untuk mencegah pengaruh Uni Soviet dan ekspansi China Komunis ke Asia Tenggara. Politik Pembendungan (Containment Policy), dahulu menempatkan Komunis sebagai musuh utama.
Kenyataannya, meskipun AS unggul persenjataan saat itu, pada akhirnya perang telah dimenangkan oleh Vietnam Utara. Hingga banyaklah tentara dan perawat Amerika yang tertawan. Mereka ditawan dalam cerita Makmur Hendrik di hutan belantara secara tak manusiawi.
Sehingga tak bisa diprediksi lokasinya oleh Tim SAR Amerika. Pertemuan antara fakta dan fiksi di Vietnam inilah yang membuat saya tak heran jika ada pemain Timnas Vietnam seperti Doan Van Hau yang mengundang atensi dan protes banyak pihak, terutama dari netizen atau pendukung Timnas Indonesia.
Vietnam mengingatkan saya tentang rakyat AS pada Perang Dunia II. Pada akhir Perang Vietnam, AS saat itu kehilangan nyawa kurang lebih 60.000 tentaranya dan hampir 8.000 lainnya hilang. Termasuk para perawat wanitanya.
Rakyat Vietnam Selatan sangat membenci AS. Keadaan itulah yang dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh Vietnam Utara saat itu. Tokoh-tokoh Vietnam Utara menyebarkan propaganda. Vietnam Selatan dan Utara bersatu hingga mereka mengusir AS.