Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Murid dan Orangtua Tak Berminat Mengikuti Sistem Zonasi?

19 Januari 2023   18:29 Diperbarui: 20 Januari 2023   13:16 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antri saat PPDB: Jatengdaily.com

Ketiga, dari daya tampung jalur prestasi.

Jalur prestasi memang selayaknya dihilangkan dari dunia pendidikan jika kita ingin total dengan sistem zonasi. Jika masih ada sistem prestasi tentu sistem zonasi masih campur aduk. Anak dan orang tua tetap harus bersaing. 

Jika ingin ada jalur prestasi ya harus ada sekolah khusus jalur prestasi. Jangan dicampuradukkan dengan zonasi. Sebab anak berprestasi tentu tak bisa sefaham di kelas dengan anak zonasi.

Gurupun ternyata stres duluan menghadapi mereka hingga tersamaratakan. Dari kejadian yang menimpa anak saya di atas, dikhawatirkan bully akan merebak di sekolah yang campur aduk antara anak berprestasi dan zonasi. Sebab anak Zonasi banyak jumlahnya, satu kampung, penduduk asli, dan bergeng sdhingga rentan bullying

Zonasi adalah sebuah sistem pengaturan penerimaan siswa baru sesuai. Dengan mempertimbangkan wilayah tempat tinggal siswa.

Sistem tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 dengan tujuan, agar tak ada sekolah-sekolah yang dianggap sekolah favorit dan non-favorit lagi.

Namun semua orang tua tetap berjuang agar anaknya mendapat pendidikan terbaik. Melalui tes pun ditempuh. Mereka tetap rela melakukan apa saja agar anaknya mendapat ilmu yang cukup, dan sekolah yang nyaman.

Misalnya, orang tua rela mengantar jemput setiap hari ke sekolah yang jaraknya dari ujung kota ke ujung kota dari rumah asal sekolah itu bagus.

Penetapan sistem zonasi sekolah pun menuai protes orang tua murid. Tidak ada sekolah yang jelek atau buruk, namun banyak orang tua berprinsip, daripada memasukkan anak mereka ke sekolah dekat rumah, lebih baik mereka menempuh jarak jauh.

Sekalipun untuk memasukkan ke sekolah yang terjamin kualitas guru dan muridnya, akreditasinya, sistem belajar, itu jauh dan harus melewati tes administrasi, tes tertulis, dan tes wawancara.

Zonasi sekolah mencampuradukan siswa dari berbagai latar belakang. Inilah problema guru dan sekolah sekarang. Mulai dari yang rajin, hingga malas-malasan. Lingkungan belajar sedikit banyaknya mempengaruhi cara belajar dan motivasi siswa di sekolah zonasi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun