Begitu juga orang tua seperti saya dan guru seperti saya, masih menaruh harapan ke sekolah favorit mereka, yang berasrama karena cuma ini pilihan guna menghindari anak zonasi. Juga seperti dialog saya dengan orang tua anak yang anaknya berprestasi di sekolah saya dan kota ini.
"Assalamualaikum bu,, kira2 Naufal bisa dapat rekomendasi kah bu?" Tanyanya. Saya pun memberi nomor telepon kepala dan wakil kepala.
"Waduh bu,, apakah kami tidak melanggar etika birokrasi bu?" Jawab beliau. "Rencana mau meluangkan waktu agak sehari untuk ngurus ke sekolah bu." Lanjut beliau.
Ada kebijakan beberapa sekolah berasrama dan favorit versi anak dan orang tua. Misal menang event lomba, bagi siswa SMP yang menang lomba semisal olimpiade, Komptensi Madrasah tingkat nasional, mereka cukup membawa piagam ke sekolah yang diinginkan untuk mendaftar di sana. Mereka diterima.
Ketika hendak mendaftarkan anak tentu para orangtua di seluruh Indonesia sibuk. Mengurus segala mengenai anak mereka. Masuk ke sekolah baru. Jika diterima lewat prestasi dan afirmasi tak sibuk lagi.
PPDB itu memiliki arti penting menentukan jalur Penerimaan Peserta Didik Baru. Dilansir dari website bantuan siap-ppdb.com, ppdb merupakan singkatan dari Penerimaan Peserta Didik Baru dengan jalur prestasi 5 persen,jalur perpindahan tugas orang tua atau wali.
Ada tiga mekanisme proses seleksi penerimaan peserta didik baru atau PPDB yang dapat ditempuh.
Pertama, dari daya tampung sekolah dengan kuota minimal 90 persen adalah jalur zonasi. Jumlah mereka ini banyak sehingga menimbulkan sikap otoriter kepada teman.Â
Ilmu bagak keluar karena mereka penduduk asli. Kata-kata mereka kasar dan tak sopan. Suka bermain kekerasan. Begitu kaget saya ketika salah satu teman saya memberitahu anak saya dikeroyok di sekolah oleh mereka.
Setelah saya konfirmasi ke anak saya, ternyata benar. Untunglah tak ada yang terluka. Duh dunia lelaki memang berat di sekolah zonasi ini.
Kedua, dari daya tampung Afirmasi atau perpindahan orang tua.