Metode kedua ini sangat membantu anak dalam mengerjakan dan memahami tugas, sekaligus membantu Ayah Bunda jadi gurunya.
Sudah menyerupai guru profesional. Cara ini pun menghemat biaya. Anak tak perlu les. Pendamping guru les untuk mapel bahasa Inggris saja. Duduklah di dekat anak saat ada guru lesnya sebagai bentuk empati.
Berdua mendampingi si abang atau anak lelaki saya belajar bahasa Inggris sekalian adeknya. Metode inipun sudah dicobakan kepada kedua putra dan putri saya.Â
Seperti anak tertua, kedua dan ketiga saya, metode ini ampuh menaikkan nilai rapor mereka minimal peringkat 6 karena sejatinya nilai rapor itu 80 % nilai tugas dan ulangan harian, 20 % nilai ujian semester anak.Â
Logiskan, jika tugas dan penilaian harian rendah, nilai raporpun rendah. Tapi sebaliknya, jika tugas dan nilai harian tinggi atau lengkap, maka nilai rapor pun tinggi. 10 besar dari 33 siswa bisa mereka raih.
Keempat, Minta Anak Melengkapi Catatan dengan Materi di Browser
Selain membahas soal dan mencari buku atau bahan ajar di browser, kadang saya juga meminta temannya kirim foto catatan dengan whatsapp atau facebook mereka. Biar anak ada interaksi di medsos yang terpantau. Ini cukup menghibur mereka.
Setelah foto didapat, anakpun mulai melengkapi catatannya. Di sekolah, kadang mereka tak berminat mencatat. Jika catatan temannya sedikit, saya suruh lengkapi sesuai yang ada di browser.
Baik materi maupun contoh soal-soal. Seperti saya sebut di atas, Â kadang, pada browser, anak pun menemukan tugas pribadinya. Hingga memudahkan ia mengerjakan tugas.
Kelima, Ajak Anak Setiap Malam Berlatih sesuai Jadwal atau Daftar Pelajarannya.Â
Sebagai penutup kiat, tiap malam anak harus berlatih. Minimal satu, dua, tiga soal untuk mata pelajaran eksakta dan satu halaman untuk jenis hafalan, seperti IPS dan mata pelajaran hafalan lainnya.