Sejenak aku melupakan Pram dan air mata di mata coklatnya yang memesona. Meski ngilu tetap terasa. Ngilu yang takkan pernah kufahami maknanya hingga saat ini.
Aku masih saja bertanya kepada rembulan di malam hari, "Menyesalkah Aku Meninggalkannya?" Atau Beruntungkah Aku Meninggalkannya Sendirian dengan Air Mata di Mata Coklatnya? Dalam Tangisan Air Mata bening  yang mengalir di pipi putihnya?
Yang pasti setiap pilihan menuai konsekuensinya. Aku harus menuainya.
Padang Panjang, 03 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H