Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gunakan Teknik Membaca Cepat dalam Berinteraksi di Kompasiana

31 Desember 2022   19:46 Diperbarui: 31 Desember 2022   19:58 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca cepat perlu dilatih tiap hari jika ingin dinilai aktif oleh admin kompasiana. Kita pun bekerja pada jam sekian sampai jam sekian. Di sisi lain update menulis di platform ini dan juga membangun interaksi.

Interaksi yang dibangun akan terjaga dengan memberikan nilai, komentar, dan reaksi lain. Berupa interaksi di media sosial lain seperti whatsup, twiter, facebook, instagram, surat email, dan lain sebagainya selaku sarana mempos tulisan dalam mencari tambahan jumlah pembaca.

Mengomentari tulisan atau postingan di medsos lain itupun harus. Di sana pun kita berinteraksi sama persis di platform ini. Jika tidak, tulisan kita takkan digubris mereka. Motto, Anda baca, saya pun baca berlaku di dunia maya manapun. 

Agar interaksi tercapai sesuai harapan di atas, kita perlu teknik membaca cepat. Selain keuntungan pribadi berinteraksi, membaca cepat juga membuat Anda perlahan mencintai hobi membaca. Apa saja keuntungan Anda memiliki hobi membaca?

Pertama, Membaca Menyalakan Otak

Membaca bisa meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Melalui pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI), diketahui bahwa membaca melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak.

Akibatnya semakin sering Anda membaca, jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak tersebut akan menjadi lebih kuat dan lebih canggih. 

Pada tahun 2013, R. R. Day dan J. Bamford     pun melakukan penelitian dengan pemindaian MRI fungsional. Mengukur efek membaca novel pada otak. Peserta yang diteliti membaca novel "Pompeii".  Mereka membaca selama 9 hari.

Saat membaca bagian klimaks, dengan ketegangan dibangun cerita, ternyata semakin banyak area otak mereka yang menyala saat itu.

Kedua, Membaca Mencegah Penurunan Kognitif 

Membaca merupakan salah satu cara untuk menjaga pikiran  tetap aktif meski usia bertambah. Bahkan membaca dapat mencegah penyakit seperti Alzheimer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun