Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips agar Nilai Rapormu Semester Ini 3 Kali Lebih Bagus dari Semester Satu

2 Januari 2023   15:50 Diperbarui: 3 Januari 2023   02:22 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay)

Sudah terima rapor bagi siswa atau pelajar. Sudah terima hasil semesteran bagi yang kuliah. Bagaimana hasilnya? Ada yang bagus sesuai ekspektasi tentunya. Sayangnya ada juga tak sesuai ekspektasi.

Demikian juga dengan anak tengah saya. Sekarang sedang duduk di kelas XI IPS. Nilai matematikanya tak sesuai ekspektasinya. Ia cuma meraih 77 sedangkan KKM di sekolahnya, 80. Tekor 3 Angka. Semester lalu, ia tinggal di asrama sekolah.

Belum tuntas, itulah julukan untuk nilai 77 itu. Sialnya, guru bersangkutan memberlakukan limited action.

Artinya, batas waktu remedi habis dan no print rapor lagi. Kecewa pasti. Mengapa kecewa? Ya, karena remedi itu hak anak. Mencetak rapor perbaikan itu kewajiban sekolah.

Itu versi kekecewaan orangtua kepada guru dan administrasi sekolah. Apalagi anak saya tinggal di asrama.

Kedua, kecewa kepada si tengah. Sudah diberi waktu dan kesempatan memperbaiki tugas, eh dia malah ketiduran di asrama sekolahnya hingga dinyatakan limited action untuk melengkapi tugas. Kehabisan waktu.

Memang, guru punya batas kesabaran dan anak pun memiliki kelemahan. Cuek dan tak peduli. Itulah label sering saya sematkan kepada siswa dan anak yang lalai akan tugasnya.

Kedua belah pihak tak bisa disalahkan. Ke depan perlu perbaikan agar semester dua lebih keren dari semester satu. Apalah daya nasi sudah jadi bubur. Bubur tak bisa pula diubah menjadi nasi lagi. Takdir telah menggoreskan ketetapannya.

Semoga kedua belah pihak saling introspeksi. Hak anak jangan dizalimi dan anak pun berusahalah menjadi lebih baik ke depan dengan mematuhi segala peraturan.

Namun, usaha tentu tetap dikuarkan agar Yang Maha Adil menetapkan kesabaran dan mengubah takdir buruk menjadi baik.

Lalu apa tipsnya agar semester dua lebih baik dari semester satu?

Berikut ini tips-tips yang bisa dilakukan agar semester dua bisa lebih baik dari semester sebelumnya:

Pertama, mencatat Poin-Poin

Catatlah secara cepat poin-poin penjelasan guru atau dosen ketika terjadi tatap muka di kelas. Jangan lewatkan penjelasan guru atau dosenmu. Mengangguk dan paham berguna untuk jangka pendek saja. Tetapi dengan mencatat poin-poin penting berguna dalam jangka panjang.

Ketika kamu menganggguk dan paham, kamu merasa sudah cukup. Kamu lupa bahwa berikut akan datang lagi satu guru yang akan menjelaskan pelajaran atau mata kuliah lain.

Kamu pun melakukan hal sama. Mengangguk dan paham. Bagi siswa hingga 5x mengangguk dan 5x paham dalam sehari. Bagi mahasiswa mungkin hanya 2x. Sehari siswa belajar dan bertemu guru 4x-5x dengan guru dan mata pelajaran berbeda. Begitu juga mahasiswa 2 mata kuliah berbeda.

Ibarat barang atau puzzle, penjelasan guru atau dosen di depan kelas itu, jika tak kamu catat poin-poinnya, maka penjelasan ke-5 guru itu akan menumpuk. Penjelasan guru 1 akan ditumpuk penjelasan guru 2. Penjelasan guru 2 akan dihimpit pula oleh guru 3, guru 4 menumpuk guru 3, dan guru 4 ditumpuki pula oleh guru 5.

Kapasitas otak kita tumpuk menumpuk hingga lahirlah ragu dan lupa. Akhirnya, gelap-tidak mengerti. Kamu pun menyalahkan guru dan dosen dengan mode 'kurang jelas' 'contoh pelit' dan banyak lebel lain. Padahal kamu yang tidak mau memanfaatkan moment ceramah guru dan dosenmu.

Kedua, pinjam bahan ajar guru dan dosenmu lalu fotokopilah dengan menyicil

Jika ada buku teks, akan lebih baik kamu catat judul buku teks guru atau dosenmu. Catat nama pengarang dan penerbit buku. Lalu pesan on line buku jika di kotamu tak ada toko buku yang lengkap.

Bisa juga kamu cari buku itu di perpustakaan sekolah atau kampus. Ringkaslah sesuai bab buku. Cukup bab 1 yang sudah diajarkan guru dan dosen dulu kamu ringkas.

Meringkas buku, 3 poin kamu peroleh. Pertama, hemat biaya; kedua, kamu memahami materi secara manual atau otodidak; ketiga, kamu punya catatan lengkap.

Selain cara di atas, kamu juga bisa berburu buku bekas kepada kakak kelas. Sepakati dengan kakak kelas, dipinjam atau dibeli? Catatan kakak kelas pun bisa kamu fotokopi atau pinjam. Jadi lengkap deh catatan dan buku teksmu.

Terakhir kamu bisa ke toko buku bekas jika di kotamu ada. Lumayan bisa hemat uang dan cuci mata. Siapa tahu nanti ketika kamu ke sana, kamu juga bisa peroleh buku-buku kesayangan lain. Keren bukan? Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Bisa juga sambil menyelam minum air.

Ketiga, sediakan papan informasi di kamarmu

Pada papan informasi ini kamu harus update. Bikin hari, tanggal, dan jenis tugas yang harus kamu setor di sekolah atau kampus.

Tak semua informasi bisa dihendel memori kita. Tak semua pesan bisa ditayang ulang lagi oleh memori kepala. Kamu butuh papan informasi agar ada alarm pengingat. Kala masuk kamar, matamu langsung fokus ke sana. Kamu pun bisa lihat dan baca apa tugas besok.

Keempat, aktiflah di grup kelas

Update tiap hari apakah ada tugas. Siapa tahu kamu ketiduran di kelas lalu lupa bertanya tugas besok ada tidak ya. Tanyakan di group dengan sopan. "Kawan, besok adakah tugas kita?", atau "Mohon share dong jika ada."

Nah, teman-temanmu bakal mengirim tugas yang ada. Syukur ada yang mengirim lengkap dengan jawabannya. Tapi kamu harus bikin berbeda lho dari share-an teman. Entar sekelas dituduh nyontek berjamaah.

Kemudian berbagi info di group kelas sero lo. Kadang si A tahu tugas mapel B. Si B tahu tugas mapel C. Jadi komplit deh saling melengkapi. Jangan lupa untuk sepakati bahwa group khusus share tugas aja. Bikin group satu lagi untuk heboh-hebohan.

Kelima, cari teman yang ahli

Bertemanlah dengan teman yang ahli di bidang mata pelajaran yang kamu kurang mahir. Misal, tak mahir matematika. Nah, cari teman oke banget matematika. Kerjakan tugas matematikamu lalu koreksi kepada teman itu apakah jawabanmu sudah benar atau ada yang salah.

Keenam, laporkan hasil belajarmu

Menulis sarana termurah melaporkan hasil belajar. Misalnya, usai membaca buku, tuliskan apa yang sudah dibaca. Boleh menulis di catatan, di medsos, atau di surat kabar. Tulis berupa konten sederhana dan cari referensi mendukung.

Boleh juga lapor ke orang tua dengan ditagih orang tua. Orang tua mengajukan pertanyaan dan kamu menjawab.

Bisa juga dengan mendatangkan guru les atau private. Tapi ini pilihan mahal. 

Mudahan dengan mencoba tips-tips di atas nilai semester 2 ini lebih baik dari semester 1.

Selamat berjuang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun