Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Mencuri dan Tips agar Anak Tak Mencuri

2 Desember 2022   18:06 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:11 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhatian, diskusi, dan penuhi kebutuhan anak agar ia tak mencuri. Klikdokter.com

Sebagai orangtua siapkan seragam mereka 2 hingga 3 stel per jenisnya. Cek ketika kunjungan apakah masih lengkap. Begitu juga dalaman, makanan ringan, dan uang jajan. Diskusikan apa saja kebutuhan mereka. Tanya apakah cukup uang jajan mereka.

Keempat, Bermain Detektif 

Bermain detektif-detektifan sangat urgen untuk generasi sekarang. Bentuk tim yang bertugas untuk mengawasi siswa. Siapa uang jajannya yang banyak. Siapa uang jajan sedikit. Selidiki dan data berapa uang jajan si anak oleh tim detektif.

Bekerja samalah dengan ibu kantin atau toserba. Mungkin bisa dibantu CCTV. Pernah loh anak mencuri makanan hingga bertotal 1,5 juta. Setiap jajan bayar 1 dan gratis 5-an. Ibu kantin tahu. Setelah cukup bukti, baru dilapor ke pengurus koperasi.

Pola jajan anak bisa menjadi petunjuk bagi guru, pembimbing asrama, pemilik kos, orangtua, tim detektif, dan pengurus kantin, perlu diselidik dari mana anak memiliki uang jajan sebanyak itu. Konfirmasilah dengan orangtua mereka saat mereka pulang shoping.

Adakah anak diberi jatah uang untuk shoping ke swalayan atau mini market. Sehabis anak dari luar, shoping, di swalayan atau dapat jadwal boleh jajan ke supermarket, telisik belanjaan mereka. Wajarkah mereka jajan beratus ribu setiap akhir pekan?

Intinya, orangtua sangat berperan untuk menjadikan anak belajar mencuri dan mencegahnya. Perhatian dan kasih sayang kunci utama pula mencegah mereka dari mencuri.

Demikian pula pihak guru, sekolah, asrama, teman, ibu kos, dan ibu kantin perlu berkolaborasi dengan orangtua dalam mencegah anak mencuri. Dengarkan, selidiki, dan cek pengaduan mereka. Basmi bersama penyakit mencuri agar anak-anak normal kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun