Jam berapa anak pulang sekolah perlu menjadi perhatian Ayah Bunda. Perhatikanlah anak dengan penuh kasih sayang dan tegas. Periksa tasnya ketika pulang sekolah sambil pura-pura mengomentari isi tas anak.Â
Mungkin bukunya kurang rapi, sambil melihat apakah ada barang yang bukan miliknya di dalam tas itu. Sepatutnya orangtua tahu barang milik anak.
Begitu juga umi ustadz di asrama, tentu perlu memperhatikan anak dan barang mereka. Sebaiknya lebeli semua barang milik santrinya. Bisa jadi anak mulai mencuri yang remeh dulu. Semisal, pena, pensil, atau buku temannya.
Kedua, Bertanya Menyelidik bukan Menuduh
Jika menemukan barang yang bukan barang miliknya di dalam tas, tanyakan pinjam punya siapa. Jangan menuduh dulu. Juga perlu ayah bunda selidiki kepada temannya benarkah dipinjam.Â
Maka untuk memastikan, Ayah Bunda perlu nomor HP guru. Ayah Bunda bisa mencari nomor telepon teman anak kepada gurunya. Kemudian, tanya buku itu benar dipinjam atau sebaliknya.
Untuk santri di asrama, mintalah bantuan sesama penghuni kamar untuk razia. Sebaiknya razia pada saat tak terduga. Juga jangan ustadzah umi libatkan lagi razia teman mereka yang sudah dicurigai mencuri.
Ketiga, Cukupi Kebutuhan Anak
Orangtua tentu harus tahu kebutuhan anaknya. Misalnya alat tulis, pena, pensil buku, krayon, dan uang jajan Diskusikan secara berkala dengan anak apa saja kebutuhan mereka.
Kebutuhan mereka akan berubah sesuai hari, guru, dan kondisi di kelas. Terutama model. Mereka mencuri karena barang teman lebih oke dari segi model.
Demikian juga seragam sekolah, jika tinggal di asrama cek secara berkala oleh ustadzah umi pakaian seragam sekolah mereka. Kadang ada yang robek. Malu memakai lalu mengambil seragam teman. Laporkan keadaan seragam ini kepada orangtua mereka.