Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simbol Jari Tak Senonoh Anak ketika Berpose dan Berkomunikasi, Waspada Ayah Ibu

26 November 2022   19:36 Diperbarui: 26 November 2022   20:35 5512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam budaya Barat, mengacungkan jari tengah (juga disebut fack atau flipping someone off dalam bahasa Inggris) adalah sebuah gestur tak senonoh."

Itulah makna atau arti jika anak atau murid kita meniru simbol memeragakan jari tengah. Kebiasaan ini sedang menjamur pada generasi Z dan Alpha. Sayangnya, mereka tak tahu arti simbol ini.

Cukup jelas bukan bahwa arti simbol jari itu di budaya barat sangat kasar. Berarti anak bercarut dalam bahasa Minang dan berkata kotor dalam bahasa Indonesia.

Ayah ibu harus mewaspadai anak-anak saat berkomunikasi bahwa mengeluarkan jari tengah tidak boleh. Tidak sopan dan melanggar norma. Apalagi jika simbol itu diperlihatkan kepada guru perempuan oleh siswa laki-laki.

Fenomena simbol jari tengah ini sungguh menggugah saya. Miris. Manakala kemarin, 25 November 2022 selaku hari guru dinodai oleh beberapa siswa yang memeragakan jari tengahnya kepada anak kelas saya yang sedang berfoto bersama.

Mungkin mereka latah atau ikut-ikutan trend tanpa mencari makna simbol-simbol jari tersebut. Okelah kita maafkan dan diberi penjelasan. Bahwa kode dan simbol itu tak senonoh.

Demikian juga saat seorang teman guru duduk di depan sebuah kelas. Tiba-tiba salah seorang anak dari dalam kelas memeragakan pula jari tengahnya. Anak tersebutpun sudah diusut, dipanggil, dan dinasihati.

Dari kasus di atas, ternyata mereka memang tak tahu arti kode yang mereka peragakan. Lain lubuk lain ikannya, lain orang lain pula isi hatinya. Apakah mereka sudah jujur tak tahu arti kode jari tengah itu? Entahlah.

Kepala sama hitam tapi isi hati dan pikiran tentulah tidak sama bukan? Semoga dengan tulisan ini banyak mam, umi, ibu, kakak , adik, om, dan tante berkenan menasihati generasi kita bahwa memeragakan kode jari tengah itu salah di Barat (luar negeri) maupun di Timur (Indonesia).

Isyarat itu untuk menyampaikan pesan menghina dalam tingkat menengah hingga ekstrim, dan sepadan dengan ungkapan "fuck me", "fuck you", "shove it up your ass/arse", "up yours" atau "go fuck yourself". 

Gestur yang dibuat dengan menunjukkan bagian belakang telapak tangan anak dan jari tengah yang teracung ke atas menunjukkan pesan menghina, meremehkan, merendahkan, dan mencela. 

Mengacungkan jari dipandang sebagai simbol penghinaan dalam beberapa kebudayaan, terutama di Dunia Barat dan Timur. Banyak kebudayaan lain yang menggunakan isyarat serupa untuk menunjukkan sikap merendahkan juga digunakan secara bergurau atau main-main di antara siswa.

Gestur adalah gerakan kecil-kecil saat kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita. Misalnya gerakan menggeleng, senyum, mengangguk, mengangkat bahu, mengangkat tangan, dan menggerakkan jari-jari tangan.

Gestur ini dapat ditelusuri riwayatnya hingga zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Awal mulanya, isyarat jari tengah diacungkan melambangkan 'phallus'. 

Awal 1800-an, gestur ini mulai dikenali sebagai tanda penghinaan yang banyak digunakan oleh kalangan artis musik (lebih umum daripada di kalangan pelakon, selebritas, atlet, dan politisi).

Banyak yang memandang gestur ini sebagai isyarat yang tidak sopan). Dalam konteks yang lebih kontemporer, jari telunjuk dan jari manis yang berada di sebelah jari tengah (yang diasosiasikan dengan phallus) juga diibaratkan sebagai testis laki-laki.

Sumber: wikikids.nl
Sumber: wikikids.nl
Yunani Kuno menyebut, jari tengah, disebut juga jari hantu, jari malang, dan jari mati, adalah jari ketiga pada tangan manusia, terletak antara jari telunjuk (jari kedua dihitung dari ibu jari) dan jari manis (jari keempat).

Sejumlah negara, terutama di dunia Barat, meluruskan jari tengah sendirian dianggap merupakan gerakan menghina dan jorok.

Juga Britania Raya gerakan ini bisa disertai dengan jari telunjuk diluruskan bersama-sama secara rapat). Gerakan menghina itu dikenal dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "flipping the bird","flipping someone off", atau "giving the finger").

Sebaliknya jika Anda luruskan bersama-sama dengan jari telunjuk tetapi dibuka dan membentuk huruf "V" dapat bermakna bilangan 2 atau tanda kemenangan ("V" untuk "victory", kata bahasa Inggris yang berarti "menang").

Ilustrasi Arti Simbol Jari Tengah Lagi Trend di Kalangan Anak Muda, Waspada Miliki Makna Hinaan /Instagram/@mrozak.10
Ilustrasi Arti Simbol Jari Tengah Lagi Trend di Kalangan Anak Muda, Waspada Miliki Makna Hinaan /Instagram/@mrozak.10

Sudah dari zaman berabad-abad berlalu jari tengah diartikan sebagai bentuk merendahkan, mengintimidasi, dan ancaman bagi orang yang ditujukannya. Bentuk jari tengahpun menurut Wikipedia seperti alat kelamin laki-laki-testis.

Taklah pantas seorang siswa mengacungkan simbol itu kepada teman sekolah, guru, dan saat berpose di foto. Tentu melanggar norma dan etika. Simbol itu bukan cerminan pelajar pancasila.

Oleh karena itu, tidak disarankan bagi Anak-anak untuk menunjukkan jari tengah kepada orang di sekitar lingkungan sekolah, rumah, apalagi umum dan berseragam sekolah. Orang tak segan memberi julukan 'bodoh' karena tak membaca.

Apakah gestur jari atau isyarat jari yang boleh kita gunakan?

Pertama, huruf V 

Ketika dipotret biasakan kita menampilkan gaya yang tahu makna. Gaya yang paling digemari adalah mengacungkan dua jari membentuk huruf "V" berarti menang okelah.

Selain menang kita mengenalnya juga dengan sebutan "peace". Tahukah Anda kalau itu sebuah isyarat? Peace adalah isyarat melambangkan perdamaian.

Kedua, oke !

Menempelkan ujung jari telunjuk dengan ujung jempol artinya oke. Biasanya dilakukan saat kita ingin mengatakan oke atau ya, tapi mulut kita penuh makanan.

Tapi itu di Indonesia. Di Eropa, isyarat ini memiliki arti yang kurang bagus. Jika kita memeberikan isyarat ini, artinya kita menganggap orang itu tidak berarti apa-apa. Jadi pakai di dalam negeri dan untuk orang Indonesia saja ya.

Oke! :bobo.grid.id
Oke! :bobo.grid.id

Ketiga, membuka telapak tangan

Membuka telapak tangan dan menghadapkan telapak tangan di negara kita banyak makna. Bisa berarti stop, bertanya, menyilakan, mengajak.

Ketika ada pertanyaan, kita pasti akan mengacungkan telapak tangan kita ke atas. Namun, di Yunani, dilarang membuka telapak tangan seperti saat mengajukan pertanyaan.

Di Yunani, isyarat tangan seperti itu sama dengan tanda penghinaan. Negara Afrika, Pakistan, Korea, dan Jepang pun melarang isyarat tangan seperti itu. Hati-hati ya. Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung.

Keempat, mengusapkan tangan di kepala

Di  Indonesia, mengusap tangan di kepala sendiri atau orang lain biasa. Kepala sendiri tanda pusing. Mengusap kepala orang lain tanda sayang, terutama anak atau adik.

Tapi, di Thailand, mengusapkan tangan di kepala itu dilarang! Orang Thailand mengatakan kepala bagian tubuh yang sakral. Kepala tak boleh diusap sembarangan. Yang boleh mengusap kepala mereka hanya kedua orangtua.

Nah, hati-hati menggunakan gestur. Bisa-bisa diperkarakan ke pengadilan dengan pasal penghinaan. Mari bijak menggunakan gestur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun