Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pacar Pertama Anak Membuat Cemburu, Bagaimana Mama Mengatasi Rasa Cemburu?

6 November 2022   15:12 Diperbarui: 8 November 2022   15:31 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat aku lewat di dekat GOR Bancah Laweh, Padang Panjang. Aku melihat salah seorang putra kakakku yang masih duduk di SMA, berboncengan dengan cewek. Mereka berdua berseragam sama, SMA.

Mepet cewek itu duduk padanya. Entah dilingkarkan tangannya ke pinggang Putra entah tidak, kurang jelas saat itu. Mereka berdua tertawa lepas di atas motor itu. Bahagia sekali kelihatannya.

Darahku berdesir. Bersamaan jantugkupun memompa kencang. Berdenyut ngilu. Hati tiba-tiba hampa. Entah perasaan apa ini. Aku menarik nafas dari hidung, menahannya di perut, lalu kuhempaskan kuat melalui mulut. 

Cemburukah aku melihatnya membonceng cewek? Kurasa ya. Ya cemburu. Aku cemburu, bukan kesal, apalagi marah. Ada semacam perasaan tak rela. Mengapa? Aku juga tak tahu. Namun, hingga sekarang masih kebayang.

Itulah perasaan pertamaku manakala melihat anak yang kami sayangi sudah bisa membonceng cewek dengan mesra sambil tertawa lepas di atas motor pembelian kami. Terasa ngilu, perih, berdesir, dan tak rela. Lagi aku tak mengerti perasaan ini.

Seiring waktu, adik laki-lakikupun menikah. Seharusnya aku dan mamaku berbahagia. Kebetulan, ayah kami sudah tiada.

Namun, aku dan mamaku, merasakan hal berbeda. Kami banyak diam. Kami tak bahagia. Untung keluarga yang membantu banyak. Meski kami uring-uringan, selesai juga semua.

Di sinilah aku baru bisa menarik kesimpulan bahwa aku tak rela putra kakakku membonceng cewek karena 'takut'. Takut berpisah.

Ternyata benar, puber, pacaran, dan menikah adalah peristiwa alam menakutkan yang memisahkan secara alami antara ibu dengan putranya, ayah dengan putrinya, kakak dengan adik-adiknya, dan adik-adik dengan kakak-kakaknya.

Perpisahan dalam artian, anak remaja, dewasa, dan akhirnya membangun kehidupan sendiri. Pacaran lalu menikah dan hidup bersama istrinya. Kemudian punya anak dan lupa dengan mama, kakak, dan adiknya. Sibuk dengan keluarga barunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun