Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Anak Puber, Dampingi Penuh Kasih Sayang

4 November 2022   21:54 Diperbarui: 4 November 2022   22:30 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pahami tentang Masa Puber

Pertama, orang tua hendaknya memahami masa puber anak. Mulai dari proses perubahan sikap anak, cara ia berkomunikasi, perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada anak. 

Baik perubahan fisik maupun emosional. Kenali ciri-ciri yang terjadi pada anak saat sedang puber. Bisa jadi masa sulit bagi anak. Emosi berubah secara drastis.

Biasa ceria berubah menjadi pendiam. Bisa juga sebaliknya, dari pendiam berubah menjadi centil, pesolek, dan pedandan. Mohon ayah bunda amati dan perlakukan mereka sesuai perubahan. Dekati mereka bukan dimarahi apalagi dikucilkan.

Mereka hanya punya ayah dan bunda. Jika orang tua mengucilkan mereka pula, ke mana mereka akan berlabuh. Salah-salah mereka malah terbawa arus pergaulan bebas. Tentu kita tak mau bukan? 

2. Berikan Anak Pembelajaran Puber

Kedua, saat anak menunjukkan tanda puber, ajaklah berbicara. Perubahan fisik dan emosional yang dialaminya ini normal.

Perempuan dewasa seperti mama, bunda, umi, mami, atau ibu dan anak lelaki pun normal mengalami perubahan menuju lelaki dewasa seperti ayah, papa, papi, dedi memasuki kehidupan yang lebih dewasa.

Buat anak nyaman agar mereka tidak cemas atau bingung dengan perubahan mereka. Katakan pada anak agar bercerita atau bertanya kepada orang tua tentang apa saja. Jangan malu, kami orang tuamu sudah melewatinya.

Katakan bahwa orang tua akan  mendampingi mereka di masa-masa tersebut. Tak perlu takut dan malu. Ketika menyampaikan ini peganglah tangan atau bahu mereka. Sesekali belai lembut rambut mereka.

3. Menyimak Anak bukan Menggurui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun