Namun, jujur jika bisa meminta, ketika Ananda mahasiswa sekarang terpaksa turun ke jalan dari kampus menuju lokasi demo, jaga diri sangat penting. Hindarilah hujat-menghujat yang bisa memicu keributan. Hindari konflik dengan aparat.
Keselamatan diri penting karena orang tua masih ingin menatapmu berjuang di masa depan dengan prospek kerja dengan gaji sekian-sekian. Artinya, orang tuamu ingin melihatmu panjang umur.
Gerakan mahasiswa selaku pengontrol kebijakan memang perlu. Tapi memenuhi kewajiban untuk orang tua berupa selamat pulang pergi dari aktivis demo penting. Keberadaan mahasiswa semakin membesar hingga saat ini memang.
Selain keselamatan jiwa perlu dijaga saat demonstrasi, penjarahan yang terjadi di mana-mana pada masa krisis 1998 juga harus dihindari mahasiswa yang ikut berdemo. Penjarahan sama dengan mencuri. Jika ini dilakukan sambil demo, tentu dapat dipasalkan kepada pihak berwajib. Penjaralah solusinya.
Inflasi tinggi dan jelang resesi saat ini kita khawatirkan dapat membuat banyak orang terkena PHK. Kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari uang untuk membeli makan. Situasi ini jangan sampai Ananda manfaatkan sebagai alasan untuk menjarah dan mendorong sejumlah mahasiswa melakukan penipuan.
Saat kami demo pada masa itu memang seolah ada yang menunggangi kegiatan mahasiswa. Ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Bahkan Tim Gabungan Pencari Fakta menyatakan penjarahan dipelopori oleh orang-orang tak dikenal.
Dalam kegiatan demo tentu akan selalu ada provokasi. Mereka sang penyusup ini menyulut emosi warga untuk menjarah toko, membakar toko dari luar padahal, saat itu warga di dalam toko hingga ribuan korban jiwa berjatuhan.
Jadi, boleh-boleh saja mahasiswa selaku calon regenerasi pimpinan bangsa dan pengawal kebijakan berdemo, asal jangan melakukan tindakan-tindakan anarkis, berupa:
Janganlah menjadi provokator;
Provokator disebut juga provokasi. Provokasi adalah suatu tindakan menghasut, memfitnah, mengadu domba seseorang atau sekelompok orang untuk kepentingan pribadi. Provokator merupakan orang yang melakukan provokasi.
Janganlah menghujat;