Senyum, Bisa Penenang Jiwa dan Raga
Anda pernah merasa pusing? Penglihatan berkunang-kunang, warna-warni, linglung atau gelap sekian detik. Apalagi jika terlambat makan. Tentu pernah. Hal itu bisa kita atasi dengan senyum. Masak sih? Benar. Bisa Anda praktikkan. Ketika rasa di atas muncul, tenang, lalu tarik bibir ke kanan dan ke kiri bersamaan. Bayangkanlah sesuatu yang menyenangkan.
Demikian juga ketika Anda sedang menekuni pekerjaan, tiba-tiba ada denyutan di kening, kepala samping, atau di mana saja. Tenang saja dan tarik senyum simetris Anda. Tiba-tiba sakit kepala mendenyut itu akan hilang.Â
Dalam kasus sakit kepala ringan, senyum terbukti jadi obat yang mujarab. Tersenyum mampu melepaskan endorfin dalam otak. Semakin tersenyum maka Anda akan merasa lebih baik dan tak sakit. Endorfin ternyata akan mampu mengurangi rasa sakit.
Tersenyum ternyata memang sudah dikenal memiliki manfaat kesehatan. Saya baru mencobanya akhir-akhir ini. Tersenyum mampu mencegah berkembangnya hormon penyebab stres dan meningkatkan sel pembentuk sistem kekebalan tubuh sehingga bisa  lebih sehat.
Karena itu saat kepala saya terasa nyit---berdenyut karena sesuatu hal cobalah cara alami ini dulu sebelum memilih menenggak obat pengurang rasa sakit. Senyum sendiri akan kita bahas sebagai salah satu solusi pilihan saat ingin penenang jiwa dan raga.
Senyum dan Endorfin
Senyum adalah kegiatan seseorang menarik simetris sudut bibir kanan dan kiri sehingga menghasilkan lengkungan yang indah. Senyum itu sedekah. Ketika kita tersenyum berarti kita bersedekah. Bersedekah untuk diri sendiri.
Sebetulnya ketika Anda merasa sendiri Anda bukan sendiri tetapi ada Allah dihadapan kita, ada dua malaikat di kanan kiri atau di depan dan di belakang kita. Tugasnya, mencatat perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia yang diawasinya.
Satu lagi ada pula syaitan yang bertugas menggoda agar kita berkeluh kesah dan lalai. Jumlah syaitan atau iblis yang ditugaskan memperdayai manusia ini tak tentu jumlahnya. Jumlah mereka sangat banyak.
Dengan adanya keberadaan Allah, malaikat, dan syaitan tentu kita bisa arahkan senyum kepada diri sendiri, hati dan pikiran kepada Allah. Ketika kegiatan senyum dilakukan fokus kita terpecah dari rasa nyut--- sakit pada fokus menarik simetris kedua sudut bibir.
Kegiatan senyum sendiri ini bisa Anda sebut juga kegiatan senam wajah. Tepatnya bibir. Ketika Anda menarik kedua sudit bibir dalam kondisi sakit kepala tentu membutuhkan usaha Anda yang ekstra keras agar muncul senyum. Hingga lahirlah senyum tulus.Â
Lalu hubungan senyum dengan endorfin apa?Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang dapat dihasilkan sendiri secara alamiah oleh tubuh dengan manfaat membantu mengurangi rasa sakit saat terpicu perasaan positif.
Ketika Anda tersenyum, Anda berada dalam kondisi positif. Kondisi positif akan melahirkan secara alami morfin dari hormon endorfin karena hormon ini akan berproduksi. Hasil produksi hormon ini menghilangkan rasa sakit yang mendera Anda.
Hormon endorfin disebut juga salah satu hormon bahagia. Endorfin berfungsi untuk merangsang jiwa agar bisa timbul rasa nyaman, tenang, dan bahagia. Manfaatnya mampu mengurangi rasa cemas, stres, atau bahkan rasa sakit di tubuh Anda.
Senyum dapat mengubah rasa sakit karena senyum merupakan ekspresi bahagia. Ketika Anda bahagia, dengan jiwa yang bahagia tentu kondisi tubuhpun ikut  tertarik bahagia. Jiwa dan raga memiliki keterkaitan yang kuat antara satu sama lainnya. Raga atau tubuh terluka dan jiwa yang merasakan sakitnya.
Pada saat tersenyum, jiwa Anda bahagia, fokus Anda pada kegiatan menarik kedua sudut bibir. Ketika inilah terjadi arus positif dan negatif dan morfin tubuh Anda mengalahkan arus negatif hingga mampu menghilangkan rasa sakit.
Senyum Penenang Jiwa dan Raga
Uraian tentang senyum dan endorfin di atas sudah bisa Anda fahami bukan? Ternyata senyum sedemikian dahsyatnya mempengaruhi raga. Raga adalah adalah semua yang ada pada tubuh manusia, seperti otak,mulut, telinga, urat nadi, kulit bahkan sel-sel dalam darah yang hanya bisa dilihat dengan alat bantu. Jadi apapun yang terlihat pada tubuh manusia berikut fungsinya maka itu termasuk kedalam raga. Raga disebut juga fisik, atau tubuh.
Adapun jiwa adalah sesuatu yang tak terlihat dan ada di dalam raga manusia yang fungsinya menggerakan atau menghidupkan organ-organ tubuh manusia terhadap Informasi yang diterima dari dalam dan luar tubuh atau raga manusia baik yang terlihat maupun tidak terlihat (energi). Jiwa disebut juga ruh atau batin.Â
Jiwa dan raga merupakan satu kesatuan. Bagai dua mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya diumpamakan satu bangunan. Jika salah satunya bagiannya sakit, bagian lain pun akan merasa sakit. Jika jiwa melayang maka raga dinyatakan telah meninggal, tewas, mangkat, atau wafat. Jika jiwa sakit, raga tak berfungsi.
Namun, jika jiwa sehat dan bahagia maka raga pun akan sehat. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Begitu lirik lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan kita. Jika ingin menghilangkan sakit di raga kita maka bahagiakanlah jiwa kita.
Cara paling sederhana membahagiakan jiwa agar raga tak sakit lagi melainkan tenang, tersenyumlah. Tersenyum menghasilkan bahagia di jiwa karena tubuh akan memproduksi hormon endorfin. Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang dapat dihasilkan sendiri secara alamiah oleh tubuh atau raga dengan manfaat membantu mengurangi rasa sakit saat terpicu perasaan positif.
Senyumlah ketika ada denyut sakit di tubuh Anda agar jiwa dan raga menjadi tenang. Senyum akan menenangkan jiwa dan raga. Senyum akan membelah fokus rasa sakit yang Anda rasakan ketika Anda menarik sudut bibir kanan dan kiri.
senyum bagi tubuh salah satunya penghilang rasa sakit (painkiller). Menurut salah satu  penelitian, ditemukan bahwa tersenyum meningkatkan ambang rasa sakit dan menciptakan toleransi rasa sakit yang lebih tinggi. Anda bisa coba dan melakukan penelitian yang sama pada tubuh Anda ketika mengalami sakit pada salah satu bagian tubuh Anda.
Ketika hormon endorfin terproduksi pada saat kita senyum, hormon ini bisa menghilangkan stres. Studi yang dipublikasikan di laman Psychological Science menemukan bahwa tersenyum dapat menghasilkan detak jantung yang lebih rendah dan membuat kadar stres berkurang.Â
Sementara, stres dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Jadi, bisa disimpulkan bahwa tersenyum memiliki manfaat psikologis dan fisik. Tersenyum bisa menenangkan jiwa dan raga Anda. Untuk membuktikannya ketika Anda merasa sakit, cobalah senandungkan lagu Indonesia Raya dalam hati sambil tersenyum.
Senyum mampu mengubah mindset sakit, rapuh, sedih, cemas, dan kecewa dengan bahagia, kuat, dan positif. Selamat mencoba. Yusriana menulis di kompasiana untuk berbagi pengalaman dengan Anda. Smile.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H