Dengan adanya keberadaan Allah, malaikat, dan syaitan tentu kita bisa arahkan senyum kepada diri sendiri, hati dan pikiran kepada Allah. Ketika kegiatan senyum dilakukan fokus kita terpecah dari rasa nyut--- sakit pada fokus menarik simetris kedua sudut bibir.
Kegiatan senyum sendiri ini bisa Anda sebut juga kegiatan senam wajah. Tepatnya bibir. Ketika Anda menarik kedua sudit bibir dalam kondisi sakit kepala tentu membutuhkan usaha Anda yang ekstra keras agar muncul senyum. Hingga lahirlah senyum tulus.Â
Lalu hubungan senyum dengan endorfin apa?Endorfin adalah zat kimia seperti morfin yang dapat dihasilkan sendiri secara alamiah oleh tubuh dengan manfaat membantu mengurangi rasa sakit saat terpicu perasaan positif.
Ketika Anda tersenyum, Anda berada dalam kondisi positif. Kondisi positif akan melahirkan secara alami morfin dari hormon endorfin karena hormon ini akan berproduksi. Hasil produksi hormon ini menghilangkan rasa sakit yang mendera Anda.
Hormon endorfin disebut juga salah satu hormon bahagia. Endorfin berfungsi untuk merangsang jiwa agar bisa timbul rasa nyaman, tenang, dan bahagia. Manfaatnya mampu mengurangi rasa cemas, stres, atau bahkan rasa sakit di tubuh Anda.
Senyum dapat mengubah rasa sakit karena senyum merupakan ekspresi bahagia. Ketika Anda bahagia, dengan jiwa yang bahagia tentu kondisi tubuhpun ikut  tertarik bahagia. Jiwa dan raga memiliki keterkaitan yang kuat antara satu sama lainnya. Raga atau tubuh terluka dan jiwa yang merasakan sakitnya.
Pada saat tersenyum, jiwa Anda bahagia, fokus Anda pada kegiatan menarik kedua sudut bibir. Ketika inilah terjadi arus positif dan negatif dan morfin tubuh Anda mengalahkan arus negatif hingga mampu menghilangkan rasa sakit.
Senyum Penenang Jiwa dan Raga
Uraian tentang senyum dan endorfin di atas sudah bisa Anda fahami bukan? Ternyata senyum sedemikian dahsyatnya mempengaruhi raga. Raga adalah adalah semua yang ada pada tubuh manusia, seperti otak,mulut, telinga, urat nadi, kulit bahkan sel-sel dalam darah yang hanya bisa dilihat dengan alat bantu. Jadi apapun yang terlihat pada tubuh manusia berikut fungsinya maka itu termasuk kedalam raga. Raga disebut juga fisik, atau tubuh.
Adapun jiwa adalah sesuatu yang tak terlihat dan ada di dalam raga manusia yang fungsinya menggerakan atau menghidupkan organ-organ tubuh manusia terhadap Informasi yang diterima dari dalam dan luar tubuh atau raga manusia baik yang terlihat maupun tidak terlihat (energi). Jiwa disebut juga ruh atau batin.Â
Jiwa dan raga merupakan satu kesatuan. Bagai dua mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya diumpamakan satu bangunan. Jika salah satunya bagiannya sakit, bagian lain pun akan merasa sakit. Jika jiwa melayang maka raga dinyatakan telah meninggal, tewas, mangkat, atau wafat. Jika jiwa sakit, raga tak berfungsi.