Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tata Krama Dasar Perlu Diajarkan kepada Anak Sejak Dini

12 Oktober 2022   20:02 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:05 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tata krama tentu tak asing di telinga baik Anda selaku guru maupun orang tua. Tata krama salah satu hal penting untuk dilakukan ketika berinteraksi dengan orang lain. Baik dengan guru, orang tua, teman, kakak, atau adik.

Tata krama ada agar kita dapat mengahargai satu sama lain ketika berinteraksi. Digunakan tolak ukur menilai baik buruknya kepribadian seseorang. Dinilai baik di masyarakat, orang yang memakai tata krama. Akan dihargai dan dihormati orang-orang di sekitarnya.

Entah saya yang terlalu longgar dengan anak atau entah anak yang tak tahu tata krama. Hari itu seperti biasa saya bersiap ke sekolah untuk mengajar. Sampai di sekolah, seperti biasa siswa saya dapati sudah berbaris di lapangan akan apel pagi.

Saya pun pinjer untuk ambil absen. Kemudian guru pun apel pagi. Sudah satu jam lebih apel pagi. Ternyata, banyak sekali pengumuman hari itu. Hingga apel pagi berlarut menelan 2 jam pelajaran tahfizh (setor hafalan Al-Quran).

Akhirnya pembelajaran pun dimulai pada jam pelajaran 3-4. Saya hari ini mengajar di kelas. Namun, saya lihat semua kelas anteng. Tak ada anak berkeliaran. Semua guru tentu sudah masuk kelas. Kebetulan saya ada keperluan pemberkasan ke Tata Usaha Sekolah.

Tiga kali saya bolak-balik ke kantor guru dan ke TU sekolah. Hingga jelang jam istirahat dua anak datang memanggil saya. Menyampaikan bahwa saya mengajar di kelas mereka.  Saya lihat jam pukul 09.55. Istirahat pukul 10.10.

Tinggal waktu saya mengajar yang seharusnya 75 menit tersisa 25 menit lagi. 50  menit atau 2 JP saya habiskan waktu pemberkasan. Saya betul-betul lupa jika ada jam mengajar hari ini 3 JP di kelas mereka karena adanya pemotongan jam 1-2 akibat apel pagi.

Saya pun mengikuti mereka berdua ke kelas. Saya duduk di kursi guru. Saya tatap mereka semua dengan rasa sedih. Sebab kejadian ini bukan yang pertama tapi sudah berulang. Saya jatuhkan tatapan pada satu anak yang selama ini rajin menjemput saya jika lupa.

"Kenapa Ibu tak dijemput, Kal? Tanya saya sedih.

"Maaf, teman-teman melarang menjemput,Bu. Kata mereka, hei jangan ada yang jemput Bu Nana ke kantor guru. Jangan ada yang keluar kelas. Nanti Bu Nana lihat. Lalu masuk kelas. Kami mau menghafal Fikih."

Sebagai guru diperlakukan demikian sungguh iba hati. Sungguh kenyataan pahit. Menyakitkan memang jika sudah di usia pelupa. Saya lupa memakai alarm.

Guru dan orangtua tentunya ingin buah hati di atas menjadi seseorang berkepribadian baik mengerti tentang tata krama. Guru dan orangtua tentu berharap mereka dapat menghargai dan memperlakukan orang lain baik.

Wajib hukumnya bagi guru dan orangtua mengajarkan perilaku baik sebagai tata krama dasar berikut kepada anak sejak dini: 

1. Mengajarkan Mengucap "maaf" "terimakasih" "tolong

Mengajarkan mengucapkan kata "maaf" saat anak berbuat salah seperti di atas, menghasut atau memprovokasi temannya untuk mogok belajarbukanlah perilaku terpiuji. Mengucapkan "terimakasih" ketika ia mendapat nasihat dari guru, bantuan dari orang lain, atau menerima sesuatu dari orang lain.

Mengucapkan kata "tolong" ketika meminta bantuan kepada orang lain.

Dengan mengajarkan tiga kata ajaib ini anak akan terhindar dari dari kesan kurang sopan, perilaku sombong, ego yang tinggi, dan kurang menghargai orang lain apalagi guru.

2. Menghormati Orang yang Lebih Tua

Sangat penting bagi guru dan orangtua untuk mengajarkan kepada anak cara menghormati orang yang lebih tua. Jangan biarkan mereka tidak memiliki batasan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua karena akan menimbulkan kesan kurang sopan dan kurang menghormati.

Guru dan orangtua wajib mengajarkan pada anak untuk berbicara, berperilaku hormat, tidak menghasut teman berperilaku buruk kepada orang yang lebih tua, apa lagi kepada guru. Menghormati ayah ibunya, kakek neneknya, pengasuhnya, gurunya, teman, dan saudaranya wajib.

3. Tidak Menyela Pembicaraan

Tata krama yang selanjutnya wajib diajarkan kepada anak, tidak menyela pembicaraan orang lain, apalagi guru dan orang tua, kecuali memang penting. Tapi tetap angkat tangan atau jari kanan bukan tangan atau jari kiri. Jika diizinkan baru boleh berbicara. Namun, jika tak izin harus sabar menunggu.

Ada baiknya sebagai guru dan orang tua mengajarkan pada anak menjadi sosok pendengar yang baik. Memberikan contoh dengan menyimak dan mendengarkan anak ketika berbicara tanpa memotongnya.

Hal ini nantinya akan ditirukan sang anak.
Jika sebagai guru dan orang tua melihat anak menyela pembicaraan orang lain, tegurlah ia dan beri ia pemahaman kalau menyela pembicaraan orang lain itu tidak sopan.

Mengajarkan kepada anak jika memang ada hal yang penting untuk disampaikan, mereka boleh menyela pembicaraan asal ucapkan maaf dan izin sebelum menyelanya seperti cara di atas. Angkat tangan kanan atau jari kanan. Ini namanya interupsi.

4. Meminta Izin jika Ingin Keluar Kelas, Meminjam, atau Meminta Sesuatu

Guru dan orang tua penting  mengajarkan kepada anak tentang menghargai, menghormati guru di sekolah, dan hak milik orang lain. Salah satu caranya mengajarkan meminta izin terlebih dahulu ketika ingin keluar kelas, "permisi ,Bu." Begitu juga ketika ingin meminjam atau meminta sesuatu.

5. Menghargai Makanan yang Disajikan

Tata krama menghargai makanan yang disajikan di meja makan atau bekal sangat penting. Di mata anak-anak sering makanan tak dihargai. Ketika Asisten Rumah Tangga memeriksa kolong ranjang anak, menemukan 3 bungkus bekal sudah busuk.

Orangtua harus mengajarkan sopan santun kepada anak saat disajikan makanan. Anak perlu tahu bagaimana menghormati orang yang sudah menyajikan makanan dan menghargai makanan yang disajikan dengan cara tidak memperlakukan buruk  makanan yang disajikan.

6. Menyapa Guru-Oraglain dan Menjemput Guru ke Kantor

Menyapa guru meski guru itu tak mengajar lagi di kelas anak dan menyapa orang lain yang bertemu atau berpapasan, salah satu tata krama. Guru dan orangtua bisa memberitahu anak untuk menyapa guru, orang yang ada di sekitarnya, atau orang yang ia kenal maupun tak dikenal saat berpapasan di jalan, di sekolah, apalagi tidak sengaja bertemu di tempat umum.

Memanggil guru dan menjemput guru di kantor pada saat pergantian jam pelajaran juga tata krama. Biasanya dibebankan dan ditugaskan kepada perangkat kelas, ketua, wakil ketua, dan perangkat lain. Ketua kelas harus tegas dan tidak terhasut sifat tak terpuji menghasut dan memprovokator ke hal yang salah. Mogok belajar. Anak ke sekolah untuk belajar.

Demikianlah Tata Krama Dasar Perlu Diajarkan kepada Anak Sejak Dini. Enam tata krama di atas  wajib guru dan orangtua ajarkan kepada anak sedini mungkin agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun