Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sadari Kondisi Jiwa dan Tangani dengan Tepat

10 Oktober 2022   16:32 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:24 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya seseorang yang mengalami gangguan mental cendrung pasif dan memiliki gangguan kejiwaan cendrung agresif, menjerit-jerit, bahkan melakukan perusakan sehingga harus dipasung.

Penderita gangguan jiwa pada fase awal ditandai menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sehingga, kondisi psikologi sosialnya pun menjadi terganggu. Hal ini bisa dipicu berbagai peristiwa atau keturunan (genetik).

Adapun beberapa gejala gangguan jiwa, di antaranya melakukan kekerasan, tidak bisa mengendalikan diri sendiri, jika sudah parah sering merasa tidak aman, dan tidak memahami diri sendiri apalagi orang lain.

Seorang teman saya sebut saja bernama Alam. Ceo, motivator, dan kaya raya. Melakukan tindakan kekerasan kepada istrinya. Saat itu, Cica istrinya tak sengaja menumpahkan kopi ke atas berkas proposal milik Alam yang baru selesai diprint.

Tanpa diduga Alam meninju perut Cica tiga kali seperti samsak dan mendorong Cica ke dinding dengan keras hingga tulang bahunya patah. Setelah Cica kabur dari rumah mereka, Alam menangis. Ia pun diam-diam bercerita kepada saya. Ia mengaku mengalami traumatik pernah diculik dan disekap.

Tiba-tiba mantan pacarnya juga baru saja melakukan tindakan yang sama. Mengajak ke rumahnya dan menyekapnya di rumah itu. Kenangannya dengan Cica, kenangannya dengan mantannnya dan kenangannya diculik muncul silih berganti. Iapun sudah lama tak mengonsumsi obat depresannya.

Ternyata tekanan rasa bersalah kepada istrinya besar. Tekanan dari ibunya untuk menerima mantannya kembali juga besar, dan mantannya pun melakukan pelecehan kepadanya saat disekap. Pekerjaan sedang ada masalah. Alam tak siap dengan ini.

Akhirnya kami sepakat ke psikiater untuk konsultasi  dan 6 kali konsul terlihat perubahan signifikan pada Alam. Ia pun sudah kembali kepada istrinya meski dengan susah payah membujuk Cica. Sekarang mereka bahagia. Alam tak pernah melakukan kekerasan lagi. Namun, mereka membuat surat perjanjian jika terjadi lagi kekerasan maka Cica dan Alam akan berpisah selamanya.

Kekerasan sebagai indikasi gangguan jiwa dan mental  :Pa-depok.go.id
Kekerasan sebagai indikasi gangguan jiwa dan mental  :Pa-depok.go.id

Cara Mengatasi Gangguan Jiwa

Seperti kasus Alam di atas, gangguan mental dan jiwa datang bersamaan terjadi akibat pernah mengalami kekerasan fisik di masa kecil. Untuk mengobati gangguan jiwanya diperlukan pengobatan khusus yang cepat, tepat, dan sesuai, psikiater dan mengonsumsi obat depresan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun