Pekerja Denmark
Pekerja Denmark untuk saat ini menduduki posisi kedua dalam jajaran yang memiliki gaya hidup world life balance paling baik di dunia dengan skala 8,6. Hanya sekitar 2% karyawan Denmark yang bekerja secara teratur dengan jam kerja panjang, padahal standar yang dipatok OECD adalah 13%.
Pekerja Denmark biasanya menghabiskan 16 jam dari waktunya untuk tidur, makan, dan bersosialisasi, serta rekreasi bersama orang-orang terdekat mereka. Berdasarkan studi menyebut, 96% masyarakat Denmark mengaku memiliki kerabat atau teman yang bisa diandalkan ketika sedang dalam masa sulit.
Sementara itu, 86% masyarakat Denmark aktif terlibat dalam proses politik dan partisipasi pemilihan. Pekerja Denmark menganggap kunci kehidupan bahagia itu memprioritaskan hidup di atas pekerjaan. Pun saat sedang bekerja, karyawan dapat menikmati fleksibilitas tinggi yang diberikan oleh perusahaan. Enjoy bukan?
Pekerja Norwegia
Norwegia menduduki posisi ketiga yang memiliki work life balance di skala 8,6. Karyawan di Norwegia hanya menghabiskan sekitar rata-rata waktu 42,9 jam per minggu di tempat kerja. Oslo, menjadi kota yang dirasa paling nyaman untuk menerapkan kehidupan work life balance di Norwegia.
Pekerja Indonesia
Kayaknya posisi pekerja Indonesia lebih pantas menempati posisi 3 ini darpada negara tersebut. Pekerja Indonesia menghabiskan sekitar rata-rata waktu 37,5 jam per minggu di tempat kerja. ASN atau PNS menghabiskan 37,5 jam beban kerja per minggu. Demikian juga perusahaan-perusahaan menerapkan 8 jam per hari maksimal bekerja.
Kemampuan ber-Work Life Balance (WLB) sebetulnya sudah diatur Allah SWT untuk Anda. Kemampuan ini merupakan kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan tanggung jawabnya dalam pekerjaan dan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Apalagi pola kerja saat ini (terutama di kota-kota besar), untuk memulai bekerja dan berangkat menuju tempat kerja masing-masing umumnya kita menghadapi berbagai tantangan seperti anak mendadak mau BAB, kemacetan lalu lintas, hujan, dan sesampainya di tempat kefja harus mengerjakan tugas-tugas kita sesuai tanggung jawab masing-masing yang terkadang menguras tenaga dan pikiran.
Tidak cukup sampai di situ, setelah tugas-tugas kita selesai dan jam kerja sudah berakhir kita harus tetap berjuang untuk sampai ke rumah dengan pengulangan menghadapi menjemput anak, hujan, dan kemacetan lalu lintas.