Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu penonton. Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI sudah berusaha menghalau para suporter tersebut.Â
Kobaran api pun muncul pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Ternyata dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Jumlah petugas keamanan ternya tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas pun terpaksa menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat  suporter nakal itu pingsan dan sulit bernafas.
Suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut pun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion. Para suporter itu, banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Hingga Minggu dini hari (2/10) kurang lebih pukul 00.23 WIB, barulah terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan. Hingga saat ini pihak Polres Malang menjelaskan sudah 172 korban meninggal.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi pada Liga 1 2022/2023 di Malang pun akhirnya mengambil keputusan tegas untuk menghentikan sementara gelaran liga 1 selama sepekan. Belum tahu kapan liga 1 ini akan dilanjutkan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H