Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaidah Kebahasaan Teks Pidato Persuasif dalam Sebuah Analisis Kesalahan

21 September 2022   21:38 Diperbarui: 21 September 2022   21:49 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaidah itu apa sih bestie? Pernah mendengar istilah kaidah? Sederhananya kaidah sama dengan aturan bukan?

Kaidah secara bahasa adalah patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak. Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang mengatur perilaku manusia dan perilaku sebagai kehidupan bermasyarakat.

Lalu kaidah kebahasaan apa? Kaidah kebahasaan tentu aturan berbahasa. Kaidah kebahasaan secara sederhana adalah sejumlah aturan yang dijadikan sebagai pedoman dalam suatu bahasa, termasuk dalam pembuatan suatu teks. Misalnya Teks Pidato Persuasif.

Nah, teks pidato persuasif adalah salah satu jenis pidato yang digunakan untuk menyampaikan saran, ajakan, atau bujukan kepada masyarakat untuk menyetujui ide atau gagasan orator sehingga mau mengubah pandangan atau kebiasaan.

1. Teks Pidato seperti biasa diawali oleh judul. Contoh:

Merosotnya Akhlak Siswa MTsN

Penulisan judul sudah betul. Semua huruf di awal kata kapital dan singkatan sudah umum pun ditulis kapital.

2. Sebaiknya sebelum salam pembuka diawali pantun untuk menarik minat pendengar. Contoh:

Berlibur ke Tanjung Pinang naik kapal selam
Jangan lupa nunggunya di pinggir dermaga
Ketika ada  kamu dengar mengucap salam
Harap dijawab dengan lantang dan bertenaga.

3. Salam Pembuka, contoh:

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh

4. Pujian dalam Bahasa Arab, contoh:

. . .

5. Pujian dalam Bahasa Indonesia, contoh:

Pertama dan yang paling utama sekali, marilah sama-sama kita panjatkan puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk bisa berkumpul di kelas IX B yang kita cintai ini.

(Pada pujian di atas ada yang kurang efektif dan pemborosan kata. Pertama dan yang paling utama)

Cukup: pertama sekali....


Kali yang kedua, tak lupanya juga kita untuk mengirimkan shalawat beserta salam terhadap junjungan nabi besar Muhammad SAW yang berupa doa Allahumma Sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala ali sayidina Muhammad.

(Pada paragraf ini juga ada yang kurang efektif 'kali yang kedua, tak lupanya, dan terhadap)

Harusnya: 

Shalawat beserta salam tak lupa kita krimkan kepada  junjungan kita, Nabi Muhammad SAW  berupa doa Allahumma Sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala ali sayidina Muhammad.

6. Kata penghormata, contoh:

Yang terhormat kepala MTsN Kota Padang Panjang
Yang saya hormati walikelas IX B Ibu Yusriana, S.Pd
Yang saya hormati staff dan karyawan MTsN Padang Panjang
Dan yang saya banggakan teman-teman seangkatan saya yang in shaa Allah dirahmati oleh Allah SWT

Perbaikan: 

Yang terhormat kepala MTsN Kota Padang Panjang, beserta Bapak Ibu Wakil Kepala.
Yang terhormat Kepala Kaur TU MTsN Kota Padang Panjang.
Yang saya hormati Bapak Ibu Majelis guru, karyawan/ti  MTsN Kota Padang Panjang
dan yang saya sayangi teman-teman sejawat yang seangkatan dengan saya, yang in sya Allah dirahmati oleh Allah SWT.

Catatan:

Kata penghormatan atau sapaan hormat dimulai dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah yang hadir pada saat kegiata.

7. Pembuka pidato, contoh:

Hadirin, sekarang ini kita sedang mengalami krisis moral. Merosotnya akhlak siswa dan siswi di MTsN khususnya. Apakah akhlak itu?

Akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan berulang kali. Dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan. 

Akhlak ini berbasis nilai. Nilai yang bersifat universal. Hingga ada akhlak baik pada diri setiap orang beragama, setiap manusia. Apalagi ajaran Rasulullah penuh dengan teladan-teladan akhlak yang baik di tengah masyarakat. 

8. Isi pidato

Hadirin yang berbahagia (,)Namun, siswa dan siswi MTsN rata-rata sudah banyak yang beranjak remaja. Masa remaja merupakan bagian dari proses menuju kedewasaan. Di masa remaja inilah mereka memiliki peluang untuk terjerumus pada pergaulan negatif, seperti siswa merokok, hilangnya sopan santun, menghormati dan menghargai orang lain sehingga muncullah dampak yang buruk bagi diri mereka sendiri.

Akhlak siswa dan siswi MTsN menjadi masalah utama bagi guru-guru (karenanya) hal ini perlu disiasati, baik perilaku atau tingkah laku siswa MTsN.

Ciri-ciri akhlak remaja yang paling menonjol (adalah)bersifat (selalu) merasa benar, mereka tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, mereka hanya ingin (pendapat nya) yang diterima oleh orang lain. 

Akhlak yang juga menonjol adalah hilangnya rasa hormat, sopan dan santun kepada guru-guru (MTsN). Berkata kotor, tidak ada etika ketika berbicara dengan guru ataupun dengan teman(-) temanya. Mereka tidak peduli jika dikenakan sanksi atas perilaku yang telah mereka lakukan. Sungguh akhlak mereka benar(-) benar merosot.

Analisis Kesalahan:

Kata dalam tanda kurung tidak efektif dan p

Hal ini telah dijelaskan Allah SWT dalam QS. Al-Kahfi ayat 66-70

() () () () ()

Artinya : Musa berkata kepada (Khidhir): "Apakah boleh aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (66).

Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku (67). Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (68)

Fakhruddin al-Razi dalam kitab tafsirnya mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa ayat tersebut berisi dua belas nilai adab, antara lain :

1. Taat kepada Guru
Pertama, nilai adab pada lafadh bermakna bahwa seorang murid harus mempunyai guru dan wajib taat/patuh terhadap gurunya.

2. Mengaku Diri Bodoh
Lafadh memiliki nilai adab yakni, seorang murid harus mengakui bahwa dirinya bodoh, sementara gurunya lebih berilmu.

3. Meminta Sebagian Kecil Ilmu
Meminta sebagian kecil dari sekian banyak ilmu gurunya yang telah dianugerahkan Allah SWT. Hal ini merupakan wujud kerendahan hati murid, bukan semata-mata untuk menyaingi gurunya.

(Karenanya) sebagai lembaga sekolah yang mengembang tugas mencerdaskan dan menjaga moral anak bangsa, sudah seharusnya sekolah bekerja ekstra untuk meningkatkan mutu anak didik. 

Kita harus menanamkan karakter dan contoh teladan yang baik terhadap diri kita masing(-) masing. Tugas ini bukan hanya diemban oleh guru agama, tetapi kita semua.

9. Penutup pidato

Barangkali cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat membuka pemikiran kita terkait merosotnya akhlak siswa MTsN. Perlu diingat bahwa guru bukan hanya menjadi penyampai ilmu dari buku, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik untuk para murid.

Seorang siswa yang sudah (di cap) sebagai anak(-)anak yang akhlaknya bagu pertahankanlah. Kita harus menjaga perilaku/tingkah laku diri sendiri. Semoga pidato yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kalian semua.)

10. Salam Penutup

Saya akhiri, Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks pidato di atas sudah bagus, namun perlu perbaikan kaidah bahasa pada pilihan kata, kalimat efektif, dan tanda baca koma dan strip untuk kata ulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun