Perjuangan Dalam Kehidupan
Burung beo itu menirukan salam Raziq. Assalamualaikum...
Raziq Raziq Raziq lalu beo itu bercerita kepada Raziq dengan sok wibawa wkwkwkkkk
Di hari Senin, 4 Februari, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Raziq. Dia lahir dengan sempurna dan sehat. Dia ditunggu. Disayang, lalu dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari orang tuanya.
Orang tuanya bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi. Kadang orang tuanya begitu sibuk. Terkadang, dia terpaksa diasuh oleh neneknya ketika orang tuanya bekerja. Dia diajari oleh orang tuanya dan neneknya banyak hal. Belajar membalik badan, menelungkup, merangkak, dan  berjalan.
Awalnya merupakan hal yang sulit, namun pada saat berumur 12 bulan, akhirnya dia sudah pandai berjalan. Meski baru tertatih.
Dia tinggal di Kampung Manggis, tepatnya di Gang Jambu. Dia juga punya seorang teman bernama Habib. Biasanya, mereka bermain di luar sampai sore, ketika jam menunjukkan pukul lima, mereka pulang ke rumah masing masing.
Waktu demi waktu berlalu. Raziq pun tumbuh menjadi anak yang pintar. Pada saat berumur enam tahun, dia pun mulai masuk TK. Dia bersekolah di TK Permata. Salah satu TK termahal di kotanya.
Seperti biasa, awalnya, dia tidak mau bersekolah karena dia tidak ingin ditinggal oleh orang tuanya. Dia juga takut karena dia tidak memiliki teman di sana. Namun, setelah dibujuk beberapa kali okeh gurunya yang cantik, akhirnya dia mau.
Di TK Permata ini, ada tiga teman yang akrab dengannya. Mereka ini menjadi sahabatnya ke depan. Mereka adalah Rauf, Fariel, dan Sayyid. Mereka kompak seperti amplop dengan prangko. Mereka sering bermain bersama ketika waktu istirahat. Kadang mereka menunggu jemputan dengan bermain bola di lapangan sekolah itu.
Di sini, Raziq diajari oleh gurunya. Ilmunya pun bertambah saat dia bersekolah. Sudah banyak doa harian yang mereka hafal. Pada saat berumur tujuh tahun, akhirnya mereka tamat TK. Saatnya untuk Raziq masuk SD. Dia pun mulai bersekolah di SDN 26.Â