Di SDIT Maarif, semuanya berubah. Tidak ada anak yang nakal seperti di SD sebelumnya. Raziq lebih suka bersekolah di sini karena dia memiliki teman yang baik. Di sini, kehidupan Raziq mulai berubah.
Dia mulai belajar agama, tahfizh, dan tartil di sana. Kini, dia mulai menghafal Al - Qur'an dan memiliki target hafalan. Pada saat tamat nanti, dia menargetkan 3 Juz.
Dia juga memiliki mata pelajaran favorit, IPA. Dia mulai menyukai belajar IPA ketika dia ikut ekskul IPA. Ia pun menonjol pada pelajaran ini. Pada saat ada lomba IPA, dia selalu ikut. Walaupun sering masuk final, tapi tidak juara.
Namun, Raziq tetap berusaha untuk menjadi orang yang baik, pintar dan hebat. Semangat Raziq tidak patah walaupun mengalami kegagalan. Jika dia gagal, maka dia akan mengulang, mengulang, mengulang hingga akhirnya tercapai.
Raziqpun meraih emas pada lomba IPA tingkat kota. Piagam lomba ini mengantarkannya ke sekolah lanutan favorit. Hidupnya semakin mantap dengan adanya Rauf, Fariel, dan Sayyid di sekolah ini.
Mereka pun sekelas. Mereka semakin kompak menghafal Al-Quran, belajar IPA, mengikuti lomba-lomba. Mereka berempat pun populer di sekolah. Tim mereka makin kuat. Guru dan siswa memuja penampilan mereka saat lomba. Apalagi saat mereka berempat tartil.
Seni membaca Alquran mereka dikenal juga dengan An-Naghom fil Quran yang artinya memperindah suara saat tilawah atau membaca Alquran. Bacaan ayat suci Alquran mereka indah dan merdu.
Saat Al Quran mereka senandungkan dengan langgam Alquran itu teman dan guru yang mendengarkan lagu tilawah Alquran  itu  tersentuh. Seni baca Alquran mereka lakukan dengan menggunakan sejumlah irama atau lagu tilawah quran. Suara yang lembut meliuk-liuk, memiliki gerak lambat dengan pergeseran nada yang tajam waktu turun naik dan sering terjadi secara beruntun.
Tepuk tangan riuh menyambut mereka. Mereka menjadi kebanggaan sekolah. Memang lingkungan sangat mempengaruhi karakter dan akhlak anak. Sewajarnya orang tua memilih dan memasang target di mana anak mereka sekolah. Mungkin di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tepat untuk situasi Raziq dan kawan-kawan ini.
Batang ubi di mana saja di tanam akan tumbuh. Anak berkarakter baik pun akan tumbuh di lingkungan yang baik. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membangun karakter pada seseorang, khususnya anak. Karakter sendiri merupakan sifat atau ciri khas yang melekat pada diri seseorang dalam berperilaku sehari-hari dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan maupun orang terdekat, misalnya keluarga dan sekolah. Keluarga merupakan tempat belajar dan pembentukan karakter pertama yang diperoleh oleh anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H