Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kegagalan Saat Olimpiade Bukan Akhir Laga

9 September 2022   18:14 Diperbarui: 9 September 2022   18:17 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paginya di sekolah, Klea segera mencari wali kelasnya tersebut. Akhirnya, Klea berjumpa dengan Bu Ani. Ia segera memberitahu kepada Bu Ani bahwa ia diizinkan untuk mengikuti olimpiade matematika tersebut.

Bu Ani yang mendengar perkataan Klea pun tentu tersenyum bahagia karena Klea mendapatkan izin dari orangtuanya.

Tak lama, Klea bertanya kepada Bu Ani, "Bu, kalau boleh tau, latihannya kapan, ya?"

Bu Ani pun menjawab," Kalau bisa setiap pulang sekolah nanti. Kamu ga sendirian kok, ada temanmu dari kelas sebelah namanya Jorgas dan kamu nanti juga dibimbing oleh Pak Herry, ya." Klea yang mendengar itupun hanya mengangguk dan tersenyum.

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Seluruh siswa dan siswi bergegas untuk pulang. Klea memberitahu kepada temannya untuk pulang duluan saja karena ia harus latihan untuk persiapan olimpiade ini. 

Olive dan Karin memberikan dukungan serta doa kepada Klea, berbeda dengan Zea. Zea tak memberikan dukungan sedikitpun, malahan dia ngeledek Klea karena tidak yakin Klea akan bisa menjadi juara di olimpiade matematika itu dengan berkata, "Hah? Kamu ikut olimpiade? Emang kamu bisa mendapatkan juara? Kenapa ga yang lain aja dipilih, ntar kalah malu-maluin sekolah lagi," kata Zea membuat Klea terdiam.

Mendengar ocehan Zea tersebut, Karin tidak dapat lagi menahan amarahnya. Karin melawan perkataan Zea yang disampaikan ke Klea, "Zea!! kamu jangan gitu dong, kamu emangnya bisa?  Biarkan Klea berusaha dulu semampunya dia, urusan juara belakangan aja, dia ikut olimpiade udah keren banget loh, lah kamu? Bisa ngomentari hidup orang aja."

Olive yang melihat pertengkaran tersebut sesegera mungkin untuk mendamaikannya. Zea bergegas pergi dari hadapan temannya sedangkan Olive dan Karin memberi tahu kepada Klea untuk melupakan apa yang dikatakan oleh Zea tadi.

Hari pelaksanaan olimpiade pun tiba. Perwakilan siswa SD di kota Surabaya berkumpul di lapangan salah satu SD di Surabaya. Begitupun dengan Klea dan Jorgas. 

Mereka sangat khawatir karena tidak yakin masuk 20 besar nantinya. Namun, Pak Herry selaku pembimbing memberi semangat kepada mereka,"Kalian berdua tidak usah cemas, Bapak yakin in sya Allah kalian masuk 20 besar. Fokus untuk mengerjakan soal jangan terpengaruh sama yang membuat kalian ga nyaman, Bapak doakan kalian supaya masuk 20 besar."

Pelaksanaan olimpiade selesai. Seluruh peserta olimpiade menunggu pengumuman siapa saja yang masuk 20 besar. Tidak lama kemudian, peringkat 20 besar sudah diumumkan melalui link panitia kepada semua peserta dan pembimbing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun