Begitulah setelah dicek, ternyata kabel-kabel motor masih yang lama. Baterai motor malah yang beruah warna. Bukan baterai motor saya yang baru diganti. Kemudian suara motor pun berubah recing.
Usai diperbaiki oleh si pebengkel rekomendasi saya pun esoknya membawa motor ke bengkel resmi. Cuma Ada di Bukittinggi. Bengkel resmi Padang Panjang sudah tutup.
Di bengkel resmi ini semua saya minta di servis dan dicari sebab mengapa motor saya berubah. Berat dan suaranya pun sangat keras. Namun, petugas bengkel tak tahu penyebabnya. Hanya saja katanya bagia-bagian tertentu banyak yang aus.
Sejak kejadian itu, saya tak mau lagi meninggalkan motor di bengkel. Saya pun lebih memilih bengkel resmi daripada bengkel pribadi. Tak mau lagi jatuh di lobang yang sama.
Bengkel resmi atau tak resmi? Pasti saya piih resmi. Mengapa? Karena kualitas kerja dan keoriginalan suku cadang tetap terjamin. Tambahan, petugas bengkel resmi bekerja di depan mata. Tak ada main kucing-kucingan seperti pada bengkel tak resmi.
Sekarang, saya pantas bersyukur karena telah keluar motor idaman tanpa ke bengkel-bengkel buat service. Cukup ganti oli  sekali sebulan. Motor lama saya pun sekarang sudah merantau ke Jawa bersama sisulung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H