"Gocar nggak  boleh masuk, Bu!" Kata lelaki di sebelahnya. " Terus, kami naik apa dong, Pak?" Tanya saya.
"Taksi, Bu." Jawab beliau. " Bapak sopir taksi?" Tantang saya sambil melihat mata beliau apakah orang baik atau tidak. Ternyata baik dan tulus. "Iya, Bu." Jawab beliau.
Tawar menawar akhirnya kami naik taksi beliau ke Srengseng Sawah, tempat kos si sulung yang kami pesan lewat aplikasi Mami Kos. Awalnya beliau minta bayaran 150 ribu. Nego jadi 130 ribu. Dipandu maps google kami sampai di Srengseng Sawah, cuma cari titik rumah agak muter dan tanya sana-sini.
Tapi semua ramah dan baik kok. Jakarta, 17 Agustus 2022 ini sangat baik dan ramah. Beda banget sama kisah di film-film. Jakarta kejam. Kami pun menemukan tempat kos si sulung. Karena sabarnya si sopir dan jujur, saya pun tetap membayar jasa beliau 150 ribu.
Malam 17-an Agustus pun kami habiskan dengan berkemas barang si sulung. Usai berkemas kami makan popmie, nasi, dan rendang ayam. Nikmat sekali 17-an Agustus di tengah naiknya harga tiket pesawat.
Semga dengan perjuangan si dedek tinggal di Padang Panjang sana, si sulung sukses seperti kakak-kakak seniornya. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.
Yusriana, S.Pd
Menulis untuk berbagi Lyfe dengan kompasianer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H