Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biaya Kuliah akan Disesuaikan dengan Kemampuan Orang Tua oleh Siapa?

31 Juli 2022   11:09 Diperbarui: 31 Juli 2022   11:13 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua  buka warung di rumah. Menjual beras hingga keperluan harian. Bertani, beternak ikan, dan usaha gilingan padi, kepala desa dilakoni. Orang tua menguliahkan kami dengan usaha itu. Adik 2 adi SMA dan 1 di SMP. Kata orang ini fase mendaki, uang keluar banyak.

Kebiasaan berhutang, dibayar saat panen kopi atau padi biasa. Banyak yang mangkir. Pernah ayah hampir ditusuk menagih hutang. Untung bisa melarikan diri. Warung mulai diabaikan. Beliau fokus berheler dan beternak ikan.

Begitu di zaman saya dan adik kuliah. Masalah meminta uang 250 rb membuat saya cuma bermenung. Bisa jadi ayah memang ada meminjam uang pada beliau. Baru beliau ingat di tahun ini.

Memang, masa kuliah sulit. Usaha orang tua yang banyakpun sering tak memadai karena pendapatan yang pas-pasan. Apalagi dengan jumlah anak 5 orang. Hutang berutang dengan tetangga, saudara, dan toke lain tentu tak bisa dielakkan.

Namun, kita orang tua tak perlu cemas sebab Allah SWT yang mengatur semuanya. Biaya Kuliah akan Disesuaikan dengan Kemampuan Kita, Orang Tua oleh Allah SWT. Ya, terlepas dari berkualitas atau tak berkualitas. Itupun urusan Allah. Karena Allahlah yang paling tahu yang terbaik untuk kita.

Ketika si sulung lulus SMA 2020/2021, ia ingin kuliah di Australia atau Jawa. Saya agak ragu untuk kuliah di luar negeri. Selain dana awal tak punya, kamipun tak ada saudara atau kenalan dekat di sana. Sayapun megusulkan di Jawa dulu S1-nya dan S2 nanti di luar negeri. Memang, teman dekatnya mengambil kuliah di Jerman 1 dan Rusia 1. 

Iapun setuju dengan usul saya. Iapun ikut sekolahnya studi banding ke 3 perguruan tinggi ternama di tanah air. Jakarta, Bandung, dan DIY. Ia saya suruh shalat dhuha tiap hari, tahajjud,witir, dan ishtikharah terus malam hari hingga keluar pengumuman Ujian Tulis.

Tempatnya lespun saya hubungi. Kami berdialog agar pihak les bisa memberi masukan di mana dan jurusan apa terbaik ia pilih. Kemudian jelang pendaftaran, ia sudah mantap pilih Jakarta. Iapun lulus sesuai jurusan pilihannya. Namun takdir berkata lain. Tahun itu berlakulah Lockdown karena COVID-19.

Covid-19 memang musibah. Tapi bagi orang tua seperti saya ASN gagal berbisnis anak kost dan terlanjur berhutang di bank konvensional, moment ini menguntugkanlah. Kami bisa berhemat biaya selama 2 tahun ini dan tetap kuliah di Perguruan Tinggi hebat pilihannya. Sedikit menyesal tak mengizinkan anak kuliah di luar negeri dalam lockdown ini.

Sudah 4 semester berlalu anak saya online kuliah di Jakarta. Belum pernah menempuh kampusnya sekalipun. Semua proses dilakukan online sejak adanya pandemi. Entah untuk semester 5 ini mulai ofline.

Kegamangan mulai muncul. Uang kuliah menurut saya tidak mahal. Karena ia anak reguler dan jurusan IPS. Namun, uang koslah yang mahal. Terakhir update dengan temannya berjurusan IPA dan sudah ofline, uang kos di Depok paling murah 1 jt 300 rb per kepala. Naik 400 rb dari kakak seniornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun