Istri atau suami tinggal mengatur ritme rutinitas ini sesuai gejala pasangan. Jika masih ada gejala selingkuh berarti pasangan kita ada kecendrungan hiperseks. Naluri seks tinggi. Koreksi diri kita apakah sanggup melanjutkan atau tidak  hubungan itu.
Biasanya pasangan normal hanya butuh dua sampai tiga kali untuk pasangan baru menikah. Kemudian mengalami kejenuhan pada usia pernikahan tertentu menjadi satu kali sehari atau satu kali dua hari.
Jika kebutuhan ini terpenuhi pasangan tidak akan selingkuh apalagi ketika hormonal gairah kosong atau baru keluar. Tapi sebaliknya jika hormonal penuh tak tersalurkan, ketika inilah denyut desiran menimpa seseorang. Pada saat ini dada mudah berdebar ketika melihat peluang buat selingkuh.
"Jadi jaga kantong kemih suami jangan biarkan penuh ketika keluar rumah." Kata salah satu teman ketika kami curhtan.
Selain itu, kita juga perlu siasat. Baik dalam bersikap maupun berkomunikasi dengan pasangan.
2. Berkomunikasilah dengan Pasangan Sebelum Tiba di Rumah Lagi.
Cara ini untuk menyiasati gagal fokus pasangan kita dengan selingkuhannya. Berkomunikasi tak harus meneleponnya. Cukup kirim foto kenangan kita saat berdua dengannya.
Lalu tulis kata-kata manis. Love you say dan lainnya. Tetap bersikap seolah kita tak tahu ia selingkuh.
Mengirimi pesan modus ini jangan sekali saja. Tapi satu kali setengah jam atau satu kali sejam. Gunanya agar jumlah pesan kita menyeimbangi jumlah pesan selingkuhannya. Biasanya pasangan selingkuh betah berpesan ria karena rindu.
3. Tanyai Pasangan Lewat Pesan Apakah Dijemput dengan Kejutan.
Pesan ini akan membuat pasangan waspada. Merasa was-was kita akan muncul tiba-tiba dihadapannya. Sehingga kita harapkan dia menjaga jarak dengan selingkuhannya.