Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Itu Tak Harus Diumbar

6 Juli 2022   12:28 Diperbarui: 7 Juli 2022   07:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya diplomasi ini, maka diharapkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan China semakin erat dan solid.

3. Diplomasi Batik Asli Karya Anak Bangsa

Diplomasi unik tapi nyeleneh ini terjadi saat Sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri kita Retno Marsudi. Dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri disebutkan bahwa pemilihan batik sebagai seragam atau dress code sidang adalah sebuah bentuk penghormatan Indonesia selaku pemegang Presidensi Dewan Keamanan PBB di bulan Mei 2019. 

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri berharap penggunaan batik ini bisa menjadi jalan mempopulerkan batik yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. (okezone.com)

Lalu diplomasi hari ini kita beri julukan diplomasi apa? Diplomasi gandum, diplomasi pupuk, atau diplomasi mie. Tak masalah asal legowo dan hasilnya lagi oke dan yes. 

Bahkan pada zaman dahulu kala para raja berdiplomasi dengan mengawinkan putri atau putra mereka dengan putri atau putra raja seberang. Tujuannya untuk perdamian, perdagangan, dan agama. Selain juga memperluas daerah kekuasaan.

Jika memang mie yang bisa kita gadangkan pada situasi ini tentu bukan masalah. Bukan hal yang memalukan. Diplomasi ke Nigeria pun Indomie. Ada kalanya ide besar itu muncul di situasi yang aneh atau biasa saja. Situasi percakapan keluarga. Situasi yang terjadi antara Bapres dengan Zelensky dan Putin bisa jadi lebih dari situasi keluarga dan sahabat.

Bisa jadi lebih mesra dari diplomasi sepeda, panda, dan batik. Bukan Bapres sendiri yang ke sana. Presiden Joko Widodo ke sana dengan rombongan. Artinya ada anak bangsa ini yang mendampingi.

Apalagi kita simak dari berita-berita liputan diplomasi ini, Putin memperlakukan Bapres dengan unik, manis,  dan berbeda. Sejatinya Putin pemimpin bersahaja pun Bapres kita.

Vladimir Putin di Istana Kremlin pada Kamis (30/06/2022) menerima Kunjungan Presiden Joko Widodo dengan mesra. Meski tak cipika-cipiki, keduanya terlihat akrab dan saling membuka diri. Begitu memukau tampilan mereka.

Semoga kunjungan yang  merupakan wujud amanat konstitusi Indonesia untuk berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia ini ada hasilnya seperti diplomasi sepeda, panda, dan batik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun