Rini pu lega karena Kak Rita membawanya pulang. Ia resah dan takut ketika mereka para tentara itu duduk di sebelahnya. Rini memang suka trauma di dekat laki-laki. Ia tak biasa bergaul. Ayahnya seorang yang posesif menjaga dan mendidik anak-anaknya.
Tapi, meskipun keras, ayahnya seorang yang dermawan di desa. Beliaulah pencetus penerapan hidup sehat di desanya. Beliau mengadakan penyediaan air bersih secara swadaya. Mereka melakukan penyelamatan pada sungai.
Dibangunlah secara swadaya penyaluran air bersih ke rumah-rumah warga. Dibangun jamban atau WC agar penduduk tak lagi BAB di sungai.
Jalan menuju ke sawah pun diaspal kasar sehingga warga mudah mengakses diri ke kebun dan ke sawah. Sekarang warga bisa ke tempat usaha mereka dengan motor.
Program PKK pun jalan. Mama Rini setiap minggu melatih ibu-ibu di kampung untuk menambah keterampilan diri mereka. Ada program menjahit, tataboga, dan apotik hidup.
Kadang mereka mengundang pelatih dari kecamatan. Semua penduduk benar-benar berswadaya. Bapak-Bapak selain bertani dilatih pula membuat pajangan rumah berupa ukiran kayu. Membuat perabot rumah tangga sederhana. Bila ada warga menginlginkan perabot sudah bisa pesan sesama warga.
Kadang perabot itu dibawa ke pasar. Dijual di toko desa. Ayah Rini pun menyewa satu petak kios besar di Pasar untuk menampung hasil karya penduduk. Harapan Ayahnya para orang tua di kampung makmur dan bisa menguliahkan anaknya hingga sarjana.
Begitu juga hasil kerja ibu-ibu di pajang dan dijual di pasar. Kakak-kakak yang sudah terlanjur putus sekolah bergantian menjagai kios itu.Â
Kios itu 3 petak. 1 petak untuk menampung perabotan dengan ukuran kios lebih besar. Kios kedua tempat menjual pupuk dan segala keperluan petani. Kios ketiga lebih kecil tempat menjual kue-kue buatan ibu-ibu di kampung.
Kios-kios itu disewa dengan keuangan desa di bawah pengawasan Bapak-Bapak pengurus LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa). Lembaga Kemasyarakatan Desa ini mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam pemberdayaan masyarakat antara lain: menyusun  rencana pembangunan secara partisipatif.
LKMD juga membantu masyarakat desa melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif; menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat; dan menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.