Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Kuliah Menuju Graduate Ber-IPK 3,75 plus Skill Networking

29 Juni 2022   11:56 Diperbarui: 30 Juni 2022   05:10 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: ilmupedia.co.id

Kuliah IPK 3,75 dan Networking

Ber-IPK 3,75 hingga 4 merupakan impian dan target calon graduate di Perguruan Tinggi (PT). IPK ini sudah boleh Anda rancang dari hari ini apalagi bagi Anda yang sudah dinyatakan lulus di PT baik melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) maupun melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). 

Namun skill networking juga penting? Bagaimana menggapai keduanya, IPK 3,75 dan networking.

Pengalaman 3 tahun di SMA tentu turut berkontribusi bagi kita untuk meraih IPK tersebut. Sebab, dimana pun kita berada pendidikan tetap menuntut usaha dan pengorbanan. 

Apapun usaha dan pengorbanan yang sudah kita cobakan di SMA hingga menjelang diterima di PT hebat impian kita tetap bisa kita terapkan. Meskipun tak semua relevann lagi di kampus baru kita.

Ibarat buku teks pelajaran warisan kakak kita, tentu kita bisa memilih mana yang masih berguna dan mana pula yang tak terpakai lagi. yang masih berguna kita pakai dan yang tidak,  kita museumkan dulu. Mana tahu kelak berguna. Demikian juga usaha dan pengorbanan kita di SMA hingga menuju PT. 

UPaya dan pengorbanan yang relevan boleh kita pegang dan bawa dan yang tak relevan lagi bisa kita museumkan dulu di dasar hati paling dalam.

Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya kuliah itu mudah. Juga dalam meraih IPK 3,75 ke atas plus skill networking. Logikanya, kita kuliah tidaklah seketat di SD,SMP, dan SMA. Kita duduk di kelas pun tak selama kelas di sana dari pukul 07.30 hingga 15.000. 

Tapi duduk di kelas kampus paling dua mata kuliah dalam sehari dengan durasi waktu 50 menit per 1 SKS jika dikoversi ke menit menurut Permendikbud pasal 19.

Satu mata kuliahnya ada yang 2 SKS, 3 SKS, dan seterusnya. Artinya waktu luang kita lebih lapang sedikit di fase kuliah ini daripada fase sekolah. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana memanfaatkan waktu luang yang banyak itu menjadi bernilai dan bermanfaat untuk meraih IPK 3,75 ke atas dan bisa pula berskil networking sesuai tuntutan zaman serba aplikasi ini. 

Sebetulnya beberapa perusahaan saja yang masih menetapkan minimal IPK rata-rata standar minimal antara 3.00-3.30 dan dilihat pula asal kampusnya atau PT-nya. Syarat itu masih tetap standar  diterima bekerja. misalnya perusahaan-perusahaan besar bidang konsultan, perusahaan teknologi, Apple, Facebook, Microsof. dan lainnya. Perusahaan ini pun menagih skill networking. 

Namun, istilah sedia payung sebelum hujan tetap kita terapkan agar kita siap menjadi generasi emas dan mahasiswa bergelar 'Graduate Ber-IPK 3,75 plus Skill Networking'. Tak ada salahnya kita merancang itu dalam rangka menghadapi situasi Indonesia berbonus demografi ini. 

Sekarang saja persaingan sudah berat apalagi empat tahun ke depan. Dengan kita bersiap dari sekarang di mana pun berkarier tak masalah. Persiapan ini juga untuk kita menyongsong beasiswa. 

"Sekali dayung dua tiga pulau terlewati."

Pepatah itu menyampaikan makna pertama, kita bertekad meraih IPK dan Skill Networking untuk karier atau masa depan. Kedua, kita berkesempatan pula mendapat beasiswa dengan IPK tinggi itu.

Kuliah

Jangan stres, santai saja, dan tarik nafas, kita semangat dan berikhtiar. Usaha takkan pernah menghianati hasil begitu nasihat guru kita di sekolah. Tenangkan pkiran kita dengan menyimak tips  Kuliah Menuju Graduate Ber-IPK 3,75 plus Skill Networking, berikut:

1. Pilihlah Tempat Kost yang Kondusif untuk Belajar jika Kita Anak Rantau

Pilihlah tempat kost yang dekat dengan kampus bahkan jika ada asrama di kampus kita tak ada salahnya tinggal di asrama karena bisa menghemat uang  baik hemat biaya kos, hemat transportasi, hemat uang makan, dan pastinya dekat ke kampus juga ke perpustakaan.

Mulailah kita cari referensi bagaimana cara tinggal di asrama atau di kosan bagi yang belum pernah kos. Jangan tergoda untuk tinggal dengan teman yang selama ini kita tahu ia malas belajar dan jangan takut tinggal di rumah kost. Di sana pasti sudah ada teman baru dengan semangat baru.

Berdasarkan penelitian beberapa mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Ponorogo bahwa tempat kos kondusif itu hendaknya:

 1. Memiliki fasilitas lengkap, seperti:

    a. kamar mandi sendiri, 

    b. wifi, 

    c. tempat tidur, 

    d. kasur, lemari, dapur, 

    e. dan luas parkirannya 

Agar orang tua saat berkunjung nyaman. 

2. Harga terjangkau

3. Kondisi lingkungan aman, misalnya ada satpam di kompleks itu.

4. Ibu kos yang berpendidikan agar bisa mengontrol dan membimbing kita selama di kosan itu.

5. Dekat dengan kampus dan perpustakaan

6. Dekat fotokopi (http://eprints.umpo.ac.id)

2. Menuliskan Rencana Kegitan

Sebelum perkuliahan dimulai susunlah rencana kegiatan kita selama seminggu. Meskipun belum tahu bagaimana nanti di kosan dan di kampus. Sebaiknya kita sudah memiliki ancang-ancang kegitan. Ancang-ancang ini sama dengan tekad. 

Tanpa tekad mustahil apa yang diinginkan tercapai. Rancangan tidak harus wah. Sederhana saja sesuai usia kita. Toh, rancangan ini bisa kita revisi berkali-kali sesuai konteks di lapangan. Buatlah rancangan kegiatan ini di buku diary atau buku agenda. Rancangan sementara dapat berupa:

a. Bangun pagi pada pukul...

b. Mandi, shalat subuh, dan membaca Al Quran pukul...

c. Memasak dan makan pagi pada pukul...

d. Merapikan rumah pada pukul...

e. Ke kampus pada pukul...

f. Ke perpustkaan pada pukul..

3. Menyiasati Waktu Kuliah, Bikin Tugas, dan ke Perpustakaan

a. Memecahkan Silabus

Ketika proses kuliah sudah dimulai, dosen akan memberikan kepada kita silabus selama satu semester. Tugas pertama kita adalah menaklukkan isi silabus ini. Silabus berisi judul materi kuliah kita dan buku-buku referensi yang direkomendasikan dosen beserta nama pengarang buku.

b. Mengagendakan Kunjungan ke Perpustakaan

Jika kita sudah memegang silabus dari dosen, agenda kegiatan pun sudah star menuju Graduate Ber-IPK 3,75 plus Skill Networking. Kita sudah masuk zona serius dan sibuk. Pertama, uruslah keanggotaan kita di perpustakaan kampus. Meski HP kita ada dan ada mbah google di dalamnya, buku tetap rajanya bacaan. 

Sambil mengurus keanggotaan di perpustakaan kita pun sudah bisa menjelejahi buku-buku yang tertera di silabus. Pilihlah materi untuk pertemuan pertama esok hari sesuai jadwal mata kuliah.

Lalu ringkaslah materi-materi itu sesuai buku di dalam perpustakaan. Jangan tergoda untuk memfotokopi buku atau memoto dengan HP karena waktu sangat berharga.

Banyak mahasiswa mengandalkan fotokopi dan memoto buku di perpustakaan tapi tiba di rumah tak menarik lagi untuk dibaca. Bisa pula tiba di rumah ada godaan teman yang membuat kita menunda meringkas fotokopi. 

Jika ini dibiarkan rasa malas pun akan datang dan fotokopi menumpuk. jadi kita harus komitmen meringkas buku di perpustakaan bukan di kosan. Hal ini efektif dari segi pembagian waktu dan uang.

Lakukanlah kunjungan ke perpustakaan ini satu hari sebelum materi kuliah disampaikan dosen. Ketika kita duduk di kelas kita sudah memiliki persiapan dan ringkasan materi. Ketika dosen melakukan Proses Perkuliahan kita pun nyambung dan paham. Bahkan kita sudah siap berdiskusi.

c. Buat Skedul Jadwal Harian

Perkuliahan sudah dimulai, sekarang buatlah skedul kegiatan kita di kertas boleh tulis tangan atau kita ketik. Susun skedul mulai bangun pagi hingga bangun lagi pagi harinya. Buat skedul ini pada kertas untuk ditempel di lemari atau di pintu kamar. Skedul juga ditulis pada buku agenda atau buku harian dengan isi yang sama.

Skedul tertempel pengingat kita dan skedul di buku harian untuk kita pegang dan bawa ke mana-mana terutama ke kampus. Dengan adanya skedul kegiatan kita akan terlaksana dengan baik. Kita pun memiliki acuan kegiatan. 

Kemudian komitmenlah dengan skedul. Sekali kita langgar maka akan muncul rasa malas. Susah untuk bangkit lagi. Contoh skedul bisa seperti rancangan kegiatan di atas. 

Bangun tidur pukul...

Mandi pukul...

Sholat tahajjud dan witir pukul...

Sholat subuh dan membaca Al Quran pukul...

......

Senin

Ke perpustakaan pukul...

Kuliah dengan dosen... tentang....

dst.

Tugas dengan dosen... tentang.... dipresentasekan pada...

dst

Selasa

....

Rabu

....

Kamis

....

Jumat

....

Sabtu

....

Minggu

....

Agenda Skill Networking

Skedul di atas disusun sesuai jadwal mata kuliah dan tugas sesuai perjanjian penyetoran kepada dosen. Untuk Sabtu Minggu kita gunakan dalam agenda penambahan skill networking. Bisa dengan dosen kita, dengan ibu kost, dengan kakak tingkat, atau teman kuliah yang bekerja sambil kuliah.

Kita tidak perlu berburu skill ini karena tawaran nanti akan datang sendiri. Di awal perkuliahan ini kita fokus dengan kejeniusan kita di kelas dulu. Menjadi bintang di setiap Proses Perkuliahan. 

Kita pun tidak boleh memperlihatkan kepenguasaan kita pada materi karena sudah menaklukkan silabus di perpustkaan. Biarkan saja waktu yang akan meminta kita untuk menampilkannya.

Jangan lupa untuk melek kalender ya dan tandai di buku agenda tanggal merah. Penulis pernah saking nafsunya kuliah dengan agenda dan skedul di atas pergi kuliah pas hari libur. Zaman dulu belum ada HP dan kalender pun barang mewah. Untung di jalan ketemu sama kakak tingkat dan bilang tanggal merah. Duh malunya.

d. Amati Selera Dosen

Amati gaya dan kesukaan dosen kita ketika mengajar di kelas. Apakah dosen senang disela aatau dibantu. Ada dosen enjoi saja kita sambung kata-katanya. Meskipun salah. Ada juga dosen marah ketika mahasiswa menyambung kata-katanya dengan kata yang kebetulan meleset atau salah. 

Ada lagi dosen senang bertanya sebelum memulai perkuliahan. Jika dosen kita ada yang seperti ini jangan cepat menunjuk kemampuan untuk menjawab. Nanti kita dianggap sok pintar. Teman kita pun bisa jadi ada yang tidak senang.

Biarkan teman kita dulu menjawab. Jika teman menjawab benar berarti rezkinya. Bila tidak ada yang bisa menjawab dan dosen ini agak frustasi karena tak satupun mahasiswa yang bisa menjawab dengan benar sesuai harapan dosen itu, barulah kita maju.

Sampaikan dengan rendah hati. "Mohon maaf jika salah nanti ya, Pak...." kira-kira seperti inilah.

e. Beradaptasi Kuliah Sesuai Tipe Dosen bukan Sesuai Tipe Teman

Ingat yang akan memberi kita nilai adalah dosen. Jadi bersikap dan menjawalah sesuai tipe dosen kita. Jangan pernah menyinggung mereka. Biarkan dosen itu yang mendekati kita bukan kita yang mendekati dosen. Cara paling efektik menarik perhatian dosen dengan prestasi kita di kelas. 

Dosen akan nyaman mengajar jika ada satu mahasiswa saja yang mendukung pembelajarannya. Maka dengan kita menaklukkan silabus di perpustakaan akan mampu menjawab ini.

Kita jangan pernah menggunjing dosen kepada teman. Bisa jadi di antara mereka ada yang tidak senang lalu melaporkannya kepada dosen tersebut. Biarkan saja teman kita berghibah. Kita diam saja. Jangan beri respon apapun. Sebab sekali dosen tersinggung selamanya nilai A tak bisa kita raih. A= 4, B =3, C=2, D=1, dan E=0.

Sekali dosen tersinggung nilai kita untuk 3,75 atau 4 rata-ratanya bakal terancam. Apalagi jika dosen tersebut mengampu mata kuliah dengan SKS besar 3 SKS atau 4 SKS. Lebih gila lagi ternyata dosen itu memegang 4 mata kuliah berbeda di kelas kita. Boleh loyal kepada teman tapi hati-hati dengan tindakan dan ucapan kita.

f. Penuhi Kesehatan Tubuh

Gila berpikir dan beraktivitas harus disertai dengan menjaga kondisi kesehatan tubuh kita. Banyak minum air putih salah satu pilihan utama kita. Makan tepat waktu pun menjadi agenda dalam skedul kita. Perhatikan asupan gizi kita meski sederhana. Misalnya mengonsumsi telur satu butir per hari, kacang-kacangan seperti tahu dan tempe, sayur murah meriah daun singkong dan bayam, sesekali ikan, daging, dan ayam jika mampu.

Networking skill

Adapun Networking skill adalah kemampuan kita untuk membangun hubungan dengan orang lain; kemampuan kita mengembangkan diri; dan kemampuan kita mempertahankan diri dalam lingkungan kerja, kuliah, atau di mana saja kita berada. Termasuk di kos bersama teman dan ibu kos kita. 

Kalau bahasa kitanya kecerdasan sosial dan loyalitas terhadap aktivitas yang kita lakoni hinga menghasilkan hubungan dan hasil kegiatan yang profesional, di antaranya:

1. Mampu berkomunikasi dengan baik, mencakup ucapan dan gestur tubuh.

2. Mampu menempatkan diri sebagai pendengar

3. Mampu bersikap positif dan selalu berpikiran maju

4. Memahami maksud lawan bicara dengan baik dan cepat

5. Fokus dalam beraktivitas (sumber, blog skillacademy.com)

Skill ini dapat kita latih dengan aktif saat berdiskusi di kelas, ikuti salah satu organisasi kampus, jika dosen memberikan penawaran menjadi asisten dosen terima jika sesuai kriteria kita. 

Bocoran sedikit, jika kita aktif di kelas, hebat pula presentase tugas, hebat membantu teman saat dikeroyok kelompok lain dalam diskusi, dosen dan rekan kuliah kita akan merekrut kita. Nah di sinilah kesempata kita untuk memulai merintis skill ini.

Hanya saja kita perlu komitmen. Harus tetap menomorsatukan IPK daripada Networking meskipun uang yang kita dapat mengejutkan banyaknya. Kelak Ijazah dengan IPK tinggi kita harus bisa menopang Networking kita. 

Dunia kerja meminta Ijazah dahulu barulah Networking. Jadi bijaklah meraih keduanya di masa kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun