Menetes airmataku karena merasa haru bisa sampai di sini. Pelan mobil melaju, terbayanglah Rano Karno di sini tahun 80-an. Sungguh kenangan yang mengesankan. Jujur dari film-film yang ditonton Jakarta bukanlah pilihan untuk disinggahi. Apalagi jika kita simak lagu " Jakarta Ibu Kota Indonesia"
Jakarta, ibukota Indonesia
Jakarta, kota kebanggaan kita
Jakarta, hai kota metropolitan
Jakarta, penuh dengan keramaian
Gedungnya tinggi-tinggi, mencakar langit
Kotanya sangat indah, duhai selangit
Jakarta, ibukota Indonesia
Jakarta, kota kebanggaan kita
Apa yang Anda mau ada di sana
Dari garam sampai mobil paling mewah
Segala macam hiburan tersedia
Dari yang kelas kambing sampai utama
Jakarta... Jakarta... Jakarta...
Selalu melayani selera Anda (kapanlagi.com)
Itu kira-kira isi lagunya. Jika aku sedang happy dulu ketika masih SMP/MTs, aku suka menyanyikan ini. Gambaran hati sedang bahagia. Sambil mengenang film-film mereka Rano dan Roma. Lagu ini memang karya bang Roma dan dia sendiri yang mempopulerkannya. Di kampungku banyak penggemar beliau.Â
Kalau yang menakutkannya Jakarta apa? Ini lagunya "Siapa Suruh Datang Jakarta"
ado kasian yeng mama
jauh-jauh merantau
mancari hidup mama
nasib tidak beruntung
siang dan malam yeng mama
jalan kesana kemari
sanak saudara mama
semua tidak peduli
sapa suru datang jakarta
sapa suru datang jakarta
sandiri suka, sandiri rasa
eh doe sayang
Tuh kita garis bawahi ya, nasib tidak beruntung, siang malam jalan kesana kemari, sanak saudara tak peduli. Berkunjung kerumah sodara memang bagusnya cuma sampai tiga hari.
Â
sapa suru datang jakarta
sapa suru datang jakarta
sandiri suka, sandiri rasa
eh doe sayang
sungguh tiada kuduga aah...
hidup akan merana
tinggalkan kampung desa
dapatkan gubuk di kota (link.web.id)