Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Paradigma Baru, Merdeka Belajar

19 Juni 2022   06:56 Diperbarui: 10 Juli 2022   08:31 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka. 

Jika kata merdeka kita dengar, otomatis terbayang senjata dan peperangan. Namun, kini kata merdeka dipakai untuk kurikulum belajar. Namanya kurikulum merdeka belajar. Jadi muncul tanda tanya. Merdeka siapa? Anakkah yang merdeka? Gurukah yang merdeka? Atau sekolah yang merdeka.

Hari ini kami Lokakarya. Membahas tentang kurikulum merdeka. Banyak yang bingung apa sih kurikulum merdeka. Meski sudah lokakarya kita masih bingung. Yang merdekanya apa? Merdeka di sini mungkin tidaklah sama dengan merdeka dari penjajahan Belanda, Jepang, Portugis, dan Inggris. Penjajah di sini mungkin maksudnya pandemi ya.

Pandemi lebih kurang dua tahun mengekang kita agar stay di rumah. Belajar dari rumah, mengajar dari rumah, bertanya dari rumah, menjawab dari rumah, dan memberi tugas pun dari rumah. Terjadilah transformasi digital. Laris manislah paket. Paket menguras semua tabungan. Benar-benar terjajah secara implisit.

Era habis pandemi kita masih punya PR. Bagaimana membebaskan anak-anak yang keranjingan handpone, android, game, nivel online, dan lain sebagainya. Udah terlanjur basah. Mandi ajalah sekalian. Itu pepatah orang tua-tua kita. Untuk memanipulasi anak-anak bahkan mungkin gurunya juga maka diluncurkanlah oleh Bapak Nadim yang kreatif abis kurikulum merdeka belajar ini.

A + wajar kita berikan untuk menteri pendidikan itu. Siasat yang benar jitu. Melalui android diciptakanlah platform kurikulum merdeka karena kurikulum sebelumnya K-13 tidak relevan lagi. Tidak menarik lagi untuk beberapa sekolah yang sudah maju.  Maju artinya sudah canggih bidang Ilmu Teknologinya (IT). Misalnya SMK dan SMA. Begitupun SMP dan MTs yang berada di kota-kota besar. K-13 tidak sesuai lagi dengan kebutuhan mereka.

Saatnya mereka bebas dari K-13 dan diberi kemerdekaan untuk berimprovisasi, memodifikasi kurikulum sesuai kebutuhan sekolah tersebut meski masih dalam koridor penetapan dan kebijakan menteri selaku perpanjangan tangan pemerintah bidang pendidikan. 

Apalagi sekolah yang sudah bisa kategori mandiri belajar. Otomatis harus siap memakai kurikulum merdeka untuk kelas 7 tahun ajaran 2022/2023 ini. Kurikulum modifikasi dengan perangkat belajarnya sudah disiapkan.

Rancangan untuk Tujuan Pembelajaran (TP) merdeka belajar sudah dirancang pemerintah. Guru dan siswa hanya perlu berliterasi. Buka kebijakan menteri pendidikan tentang capaian pembelajar (CP) agar paham alur tujuan pembelajaran (ATP).

Pada CP akan kita temukan elemen pembelajaran. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia misalnya ada 4 elemen yang harus siap kita alurkan selama setahun ke depan. Ada elemen 

1. Menyimak

2. Membaca dan memirsa

3.  Bericara dan mempresentasikan

4.  Menulis

Pada elemen di atas masih tetap mengacu kepada 4 keterampilan berbahasa yaitu:

1. Menyimak

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis

Secara lahir kita melewati fase menyimak dulu, kemudian kita belajar berbicara, kemudian kita belajar mengenal huruf lalu pandai membaca. Akhirnya sesudah mahir membaca kita belajar menulis. Demikian keterampilan yang empat itu diputar-putar sesuai fase belajar.

Pada kurikulum merdeka belajar anak didik dibagi atas fase:

1. Fase fondasi TK B

2. Fase SD dibagi 3:

a. Fase A dari kelas 1-2

b. Fase B dari kelas 3-4

c. Fase C dari kelas 5-6

3. Fase D dari kelas 7,8,9 SMP/MTs

4. Fase E kelas X SMA/SMK

5. Fase F kelas XI dan XII SMA/SMK

Sekolah yang baru mendaftar siap memaai kurikulum merdeka hanya menerapkannya kepada siswa terendah terlebih dahulu. Misalnya kelas 7 untuk SMP/MTs taun pembelajaran 2022/2023 ini. Untuk kelas tinggi di satuan itu, 8 dan 9 tetap memakai K-13.

Adapun penyebutan KI dan KD pada kurikulum merdeka belajar tidak dipakai lagi. Diganti dengan nama Kompetensi saja untuk pembelajaran dan penilaian mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ditandai dengan kata kerja operasional siswa mampu menuliskan gagasan utama teks deskripsi. Kata kunci kompetensiya mampu menuliskan.

Adapun konten berkaitan dengan ilmu pengetahuan inti atau berhubugan dengan konsep utama atau zaman dahulu kita istilahkan dengan teori atau konsep.

Ini contoh modul Bahasa Indonesia Kelas VII, silahkan dibaca dan dimodivikasi.

 Berisi Biodata mata pelajaran

Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:

Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya

Modul Ajar.

Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

Kelas

Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing

Dokpri
Dokpri
Foto 2 berisi Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

Capaian Pembelajaran (CP)

Dokpri
Dokpri
Berisi Metode pembelajaran

Dokpri
Dokpri
Berisi aktivitas belajar, langkah-langkah pembelajaran 1

Dokpri 
Dokpri 
Ini juga masih lanjutan aktivitas, langkah-langkah pembelajaran 2

 lanjutan belajar aktivitas, langkah-langkah pembelajaran  3

Dokpri
Dokpri
Mulai masuk penugasan siswa

Dokpri
Dokpri
lanjutan penugasan siswa

Dokpri
Dokpri
masih lanjutan penugasan siswa dan asesmen

Dokpri
Dokpri
Daftar glosarium atau buku rujuka

Keterangan modul BINA (Bahasa Indonesia)

1. Foto 1 berisi identitas modul

2. Berisi CP

3. Berisi ATP

4. Materi

5. Penugasan

6. Asesmen, rubrik penilaian

7. Refleksi guru

8. Refleksi siswa

9. Daftar pustaka

10. Latihan Siswa.

Itulah salah satu contoh modul bahasa Indonesia kurikulum merdeka belajar. Modul di atas tentang:

CP : Membaca Fabel

Mengenal Cerita Fabel

Memahami unsur-unsur di dalam cerita fabel.

Modul bisa saja dimodivikasi guru sesuai kebutuhan di sekolah masing-masing. Tapi untuk bahan mengajar modul ini sudah siap pakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun