Isi buku tamu lalu memasukkan amplop ke dalam peti amplop. Sekerang tamu undangan ke pesta cuma bawa amplop. Budaya kado telah bergeser. Kado sudah digantikan oleh uang.Â
LKata pemilik pesta, kado yang dibawa sering mubazir ngak kepake. Sementara usai pesta malah mendatangkan utang. Jika amplop yang dibawa bisa mengurangi utang usai pesta pernikahan.
Usai memasukkan amplop merekapun segera makan. Ternyata waktu sudah pukul 16.00 ketika rombongan mereka yang berjumlah 15 orang dengan sopir sekolah selesai makan.
" Kita usahakan sholat di sekolah saja Deri ." Kata kepala sekolah. Deri mengangguk patuh.
Perlahan bus sekolah itu meninggalkan lokasi pesta. Perlahan bus memasuki jalan raya utama. Kendaraan mulai ramai. Semakin ke depan semakin susah untuk memotong kendaraan di depan. Namun laju mobil masih bisa kencang. Ternyata dari arah lawan banyak motor. Didominasi baju dinas kuning.Â
Sekitar satu kilo meter dari lokasi pesta terdapatlah kemacetan. Sepuluh menit lepas dari kemacetan tiba-tiba di bengkolan selayang bus harus memotong satu pengendara sepeda motor dan satu avanza.
 Sial usai memotong avanza bus hampir beradu dengan truk pasir yang mendadak keluar dari salah satu simpang. Deri supir bus sekolah banting stir sedikit ke kiri.Â
Ternyata di kiri ada lubang. Ban belakang pun pecah ketika dipaksa melewati lubang itu.
Hahhh. Semua menahan napas. Mereka buru-buru turun dari atas mobil. Butuh waktu 30 menit untuk mengganti ban yang pecah. Hah sudah pukul 17.00 sekarang batin Rini. Perjalanan masih butuh waktu 30 menit lagi.Â
"Keburu ashar habis Buk, gimana kalau kita shalat dulu." Kata Bu Hani memberikan usul.Â
"Oke deh kita shalat dulu." Jawab kepala sekolah.