Baru-baru ini banyak orang mengeluhkan sakit ginjal. Kerusakan organ ini berisiko tinggi lo. Apalagi jika terjadi pada orang yang memiliki penyakit tertentu atau kebiasaan yang kurang sehat.
Sebelum terlambat, ketahui apa saja penyebab gagal ginjal dan faktor risikonya, serta langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.
Air putih salah satunya, sangat baik untuk dikonsumsi guna mencegah gagal ginjal. Gagal ginjal dan keluhan akan ginjal dapat menyerang siapa saja.
Apalagi bagi  yang sudah berusia lanjut. Mereka lebih rentan terserang gangguan ginjal karena asupan cairan kurang. Pola makan dan minum jarang.
Dua liter per hari minimal atau setara dengan 6 gelas ukuran tekong beras atau 8 gelas jika ukuran gelasnya kecil.Â
Mengapa? Karena 60%-70% kandungan air harus ada dalam tubuh kita agar cairan kita stabil. Jika tidak terpenuhi menyebabkan kerusakan pada ginjal dan fokus kita. Bahkan bisa menyebabkan sel-sel pada otak kita rusak dan bisa berakibat fatal seperti stroke dan lumpuh.
Jika 6 atau 8 gelas keharusan minum air putih tadi dibagi tiga waktu, dua gelas bangun tidur, dua gelas siang hari, dan dua gelas malam hari. Bisa juga tiga gelas pagi, tiga gelas siang, dan tiga gelas malam jika gelasnya kecil.
Sebaiknya air yang kita konsumsi sudah sempurna direbus dan diminum saat hangat atau suam kuku. Karena air hangat lebih mudah diterima perut kita daripada air dingin.
Selain kompak dengan perut, ternyata air hangat juga bisa melepas angin di tubuh kita sehingga lebih segar.
Segar artian di sini bukan dingin, segar es tapi segar sebagai efek perut kita terasa hangat. Tenggorokan kitapun terbebas dari radang jika kita mengonsumsi air hangat.
Memang awalnya kita tak puas minum air hangat karena belum terbiasa apalagi bagi penikmat air dingin kulkas. Tapi cobalah biasakan dan bandingkan respon tubuh kita ketika minum air dingin dari kulkas dan air hangat dari termos.
Selain baik untuk kesehatan, air hangat juga melancarkan buang air kecil kita tanpa merasa belum tuntas BAK atau Buang Air Kecil. Ini pun bisa kita cobakan dan rasakan perbedaannya ketika kita minum air hangat dan minum air dari lemari pendingin. Sensasi segar sesudah BAK juga akan berbeda.
Merujuk dari pengalaman Rasulullah dan para pedagang Quraisy di Mekkah, mereka lebih mengutamakan ketersediaan air minum daripada makanan berat.
Logikanya karena tubuh lebih dominan kehausan daripada kelaparan. Lagi  3/4  tubuh kita adalah cairan. Setiap detik dari gerak kita butuh pergantian cairan. Air di tubuh kita senantiasa keluar lewat keringat dan BAK kita.
Kita tidak tahu berapa liter keluar lewat keringat di tangan, hidung, bawah hidung, ketiak, telapak kaki, kulit punggung, dan kulit tubuh lain. Yang jelas kita merasa gerah dan lengket hingga kita butuh mandi.
Nah, selain utuk mengganti cairan, minum air putih juga keren buat kesehatan. Namanya terapi. Bagaimana terapi air putih ini agar menyehatkan?
Gampang kok. Kita cuma bersiasat saja. Mengusahakan jadwal minum dengan teratur. Inilah pola minum sehat dan murah tanpa mengeluarkan duit.
1. Minumlah air putih hangat ketika bangun tidur. Usahakan minum sebelum berdiri agar air meresap sempurna menuju ginjal kita.
2. Letakkan air putih hangat di nakas sebelum tidur. Ketika bangun tak perlu berdiri.
3. Â Jangan lupa siapkan kobokan untuk kumur-kumur. Sunat dan menyehatkan lo kumur-kumur.
4. Cukup minum 1 gelas air hangat dan usahakan meminumnya 3 kali tegukan dan jangan lupa berdoa.
5. Kemudian selesai dua rakaat sholat tahajjud minum pula 1 gelas air hangat dengan 3 kali tegukan.
6. Jika tahajjud lebih dari 2 rakaat maka minumlah 1 gelas air dengan perlahan-lahan tiap selesai dua rakaat 3 teguk. Usahakan habis 2 gelas selama pelaksanaan tahajjud dan witir.
7. Selesai sholat subuh minum pula 1/2 Â gelas air hangat dengan 3 tegukan. Sebelum sarapan pagi habiskan 1/2 gelas lagi. Jika belum terbiasa boleh sesudah sarapan. Akan lebih enak ditubuh jika kita minum sesudah sarapan berjarak sekitar 10-30 menit.
Sensasi terapi ini akan menyebabkan kuantitas buang air kecil kita banyak dan tuntas. Justru bagus karena racun yang mengendap di tubuh semalaman akan luruh bersama air seni kita.
Demikian pula penerapan terapi pada siang hari. Mulailah mengahibiskan air putih minimal 3 gelas kecil pada siang hari. Pada saat istirahat pukul 10 misalnya 1 gelas.
Sebelum atau sesudah shalat dzuhur 1 gelas, Â sebelum makan siang 1/2 gelas, dan sesudah makan jarakkan menghabiskan 1/2 gelas lagi biar tidak begah. Jika begah boleh dikurangi jumlah airnya. Â Sesuaikan dengan tubuh kita.
Memang intensitas buang air kecil meningkat dengan terapi ini. Racun-racun di dalam tubuh kita akan keluar melalui urin. Demikian juga pada sore hari usahakan habis 2-3 gelas air hangat kuku. Dengan cara minum 3 tegukan.
Bagilah meminumnya mulai siap ashar hingga siap maghrib. Jangan lupa jumlah air sesuai kebutuhan kita. Jika bosan terapi air putih boleh diseling dengan jus buah. Sebaiknya jus diminum sebelum makan dan jusnya pun sebaiknya ori tanpa gula. Jika jusnya tomat, rebus dulu tomat baru dijus.
Terapi air putih hangat ini akan Anda rasakan manfaatnya pada pinggang. Tubuh terasa ringan. Pandangan matapun menjadi lebih terang. Tentu meningkatkan fokus dan konsentrasi juga. Mari terapkan ini kepada semua anggota keluarga. Terapi ini untuk semua umur.Â
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Yusriana, S.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H