Aku senyum sambil mengacungkan ke atas salah satu botol berisi air merah itu.
"Uni...apoko?" Teriakku.
" Itu trik untuk menangkal kucing agar tidak BAB dan BAK selalu di taman dan pot bunga Yus." Terang beliau.
"Betul ke Uni?" candaku rasa tak percaya.
" Betul Cik Gu. Uni coba di rumah uni setelah dapat info dari kawan Uni. Â Ternyata Mak Nyus." Jelas beliau.
Selama ini memang keluhan kami di MTsN ini dan di rumah kucing peliharaan masyarakat sekitar dan kucing liar senang betul buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di taman sekolah, taman kelas, dan pot bunga. Bunga yang sudah disemprot kucing ini akan mati secara perlahan.
Usai dapat info dari Ibu Nelmayeti tersebut, aku pun memperaktekkan trik mengatasi kucing BAK dan BAB ini.
Bersama murid-murid kami mengumpulkan botol bekas. Kemudian merk botol ditanggalkan agar warna merah makin kentara.
Sesampai di rumah, aku ambil ember besar lalu ember diisi dengan air biasa, air kran atau air sumur bening. Lalu taburkan gincu berwarna merah. aduk rata. Air yang sudah dicampur dengan gincu merah pewarna makanan dimasukkan ke dalam botol-botol bekas. Lalu taruh botol-botol merah itu di dekat bunga-bunga di taman atau di atas pot. Jika di ruangan taruh di dekat pintu masuk rumah dan di sudut-sudut rumah yang mudah terlihat oleh kucing.
Tara... ternyata memang benar. Kucing-kucing itu tak pernah pipis dan buang air besar lagi di rumah, di pintu depan, dan  di taman. Juga taman kelas di sekolah.
Setelah kuamati setahun lebih memakai trik ini, Kucing-kucing itu tetap datang tetapi mereka jadi jinak. Pura-pura bobok saja. Kucing-kucing itu kadang cuma lewat saja. Ajaib memang. Taman dan rumah jadi tetap wangi tanpa bau pipis kucing tidak menghasilkan kotoran kucing. Praktis dan murah meriah. Selamat mencoba. Oh ya jika sudah setahun warna pada botol akan berubah kuning karena terkena cahaya matahari. Cukup kita ulang lagi bikin yang baru.Â