Dari pihak sekolah pun tidak ada upaya yang lebih untuk memaksimalkan pembelajaran supaya para siswa tidak merasa jenuh dan kesulitan dalam pembelajaran daring.
Selain itu, para orang tua siswa tidak memberikan motivasi kepada anaknya untuk tetap sekolah. Jadi, ketika anak putus asa dan memilih putus sekolah mereka tidak ada pertimbangan untuk kedepannya karena tidak ada dorongan dari orang tua. Para orang tua malah membiarkan anaknya untuk putus sekolah, bahkan ada yang menyuruh anaknya untuk putus sekolah.
Dengan banyaknya siswa SMP yang putus sekolah, tentunya akan memengaruhi siswa yang lainnya. Mereka berpikir ada temannya yang putus sekolah dan dia mengikutinya, mereka pun merasa kenapa harus sekolah jika pembelajarannya online. Hal ini yang menjadi sebab meningkatnya siswa SMP putus sekolah.
Para siswa yang sudah putus sekolah, mereka memilih merantau atau bekerja membantu orang tua, mayoritas setelah lulus jenjang menengah pertama mereka merantau ke lain provinsi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga, pekerja PT, dan sebagainya.Â
Dan ada yang membantu orang tua di rumah bertani dan berkebun. Mereka berpikir lebih memilih mencari uang daripada hanya di rumah saja yang tidak menghasilkan uang. Para orang tua juga merasa, dengan anak bekerja akan membantu perekonomian keluarga.
Kritik dan Saran
Masyarakat yang berpikir pendidikan bukan hal yang penting sangat merugi, padahal melalui pendidikan kita bisa mendapatkan banyak ilmu dan relasi. Melalui pendidikan kita bisa menyalurkan bakat dan potensi yang kita miliki dan menjalin relasi dengan orang baru, semakin banyak kita menjalin relasi dengan orang baru semakin banyak pengalaman yang akan kita dapatkan.
Penulis berharap pada masa pandemi Covid 19 ini, para guru dan orang tua lebih memberikan support kepada anak-anaknya untuk menlanjutkan pendidikan.Â
Sekolah harus memaksimalkan pembelajaran daring agar siswa tidak merasa jenuh dan merasa sia-sia mengikuti pembelajaran daring. Dan untuk para orang tua yang merasa kurang mampu,sekarang sudah banyak sekolah yang memberikan keringanan biaya bagi peserta didik yang kurang mampu, bahkan ada program beasiswa.Â
Orang tua diharapkan tidak menganggap pendidikan sebagai hal yang 'menakutkan', sebaliknya orang tua harus memiliki mindset pendidikan adalah hal bermanfaat yang bisa menjadi pedoman hidup di dunia yang terus mengalami perkembangan dan perubahan. Jadi walaupun pada masa pandemi Covid 19 atau ketika ada masalah lain dalam pendidikan, putus sekolah tidak menjadi pilihannya.
Refrensi