Wanita menghindari nafsu makan berlebih terhadap makanan tak sehat
Seorang YouTuber sekaligus penulis buku I Hate Diet, Yulia Bathschun membagikan tips agar nafsu makan menjadi stabil melalui unggahannya dalam channel YouTube pribadinya dikutip pada Selasa, (4/4/2023).
"Jadi aku sudah merangkum berbagai hasil studi para ahli dan aku rangkum menjadi 5 tips menahan nafsu makan yang akan mengubah hidup kamu." Kata Yulia Baltschun.
Seperti diketahui, nafsu makan adalah hasrat dan keinginan untuk menyantap makanan, biasanya dipicu karena adanya rasa lapar. Banyak makanan yang dapat merangsang nafsu makan bahkan ketika tidak sedang lapar.
Nafsu makan merupakan suatu hal yang normal, bahkan harus dimiliki. Namun, ketika nafsu makan sudah berlebihan menjadi hal yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Kerap kali nafsu makan berubah-ubah, tidak terkontrol dan tidak stabil dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti gangguan makan, pola makan kurang baik, faktor genetik, masalah psikologis, stres, dan gangguan cemas. Untuk itu, menstabilkan nafsu makan dengan baik sangat diperlukan.
Yulia Balthschun mengatakan ada lima cara yang dapat membuat nafsu makan menjadi stabil di antaranya yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan protein dan lemak sesuai dengan angka kebutuhan harian
Kebutuhan protein dan lemak dalam porsi makanan harian sangat penting. Sebuah studi menunjukkan jika kebutuhan protein dan lemak terpenuhi, maka akan terjadi glukoneogenesis. Fungsinya, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari sintoma hipoglisemia.
"Orang-orang yang berhasil mencapai keseimbangan protein, otomatis metabolismenya akan menjadi lebih baik dan optimal. Protein bisa memberikan rasa kenyang yang lebih stabil dan lebih lama." Kata Yulia Balthschun.
Lebih lanjut, penelitian di Amerika telah berhasil menunjukkan bahwa mengonsumsi telur, termasuk untuk sarapan dapat membuat penurunan berat badan 65% lebih banyak, dibandingkan dengan orang yang sarapan karbohidrat. Hal ini karena telur juga bisa membuat rasa kenyang dan nafsu makan jauh lebih stabil.
2. Perbanyak makanan bertekstur lebih keras
Makanan dengan tekstur lebih keras dapat membuat seseorang mengunyah lebih banyak makanan dan berjuang lebih keras dalam proses pengunyahannya. Efek durasi atau jumlah banyaknya mengunyah memberikan efek dan level kenyang.
Manfaat atau efek mengonsumsi makanan lebih keras saat mengunyah adalah usus mengirim sinyal untuk menekan lapar atau hormon ghrelin.
Ini membuat lapar berkurang sekaligus mengeluarkan hormon kenyang. Biasanya proses perubahan hormon dan dari lapar menjadi kenyang membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Yulia mengatakan ketika mengunyah jangan terlalu buru-buru, beri waktu untuk tubuh agar menstabilkan hormon lapar dan kenyang dalam 20 menit.
3. Memperbaiki pola minum
Banyak orang berpikiran jika banyak minum akan membuat kenyang. Padahal, tubuh tidak semudah itu bisa dimanipulasi. Sebuah penelitian di Jurnal of Nutrition menunjukkan orang yang mengonsumsi air sekitar 300 -500 ml dalam 30 menit sebelum makan, akan lebih sedikit makan.
Bahkan, orang yang mengonsumsi setengah liter air sebelum makan berat badan bisa turun 40% lebih banyak.
4. Memperbaiki pola tidur
Pola tidur yang baik dapat menstabilkan nafsu makan | sumber Sleep Foundation
Memperbaiki pola tidur bukan berarti hanya mencakup berapa banyak jam tidur saja, tetapi kualitas dan kuantitas sebelum tidur juga sangat penting. Hal ini karena saat tidur, tubuh melakukan regenerasi.
"Waktu kita menservis diri, merombak hormon, menstabilkan emosi dan nafsu makan, serta memperbaiki sel-sel yang rusak. Jam tidur yang baik dapat memperbaiki konsentrasi produktivitas dan fungsi imun atau hormon pada tubuh." Kata Yulia.
5. Menurunkan lemak perut
Yulia menjelaskan, secara sains ada satu hormon yang sedang diteliti oleh para ahli yang dicurigai menjadi penyebab nafsu makan meningkat dan menaikkan berat badan. Selain hormon kortisol, insulin, dan leptin.
Hormon tersebut adalah hormon neuropeptida Y (NPY) yang tugasnya mengirim sinyal untuk proses informasi. NPY mirip cortisol yang dapat mengganggu kestabilan insulin. Jika keduanya error, maka hormon kenyang dan hormon lapar akan ikutan error. Alhasil, nafsu makan meningkat dan makan dengan sembarangan.
"lemak di dalam perut harus ideal, nggak boleh tinggi karena akan membuat hormon menjadi sulit untuk stabil. Otomatis susah juga untuk menstabilkan nafsu makan. Jadi penurunan lemak perut harus turun biar nafsu makan stabil." Tutup penulis buku 'I Hate Diet' itu.
Referensi:
YouTube Yulia Balthschun https://youtu.be/07EEbSV6P7I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H