Mulai resah ? Carilah rasa tenang yang abadi dengan mengingat Sang Pencipta
Manusia tak akan pernah luput dengan ujian yang bertubi-tubi dalam menjalani kehidupannya. Kadang kala ujian atau permasalahan hidup itu dapat membuat pikiran dan hati resah rasanya tidak karuan, ingin menyerah namun keadaanlah yang membuat kita tetap bertahan, ingin menyudahi namun cita-cita mengajak untuk dikejar dan akhirnya apa yang bisa kita perbuat hanyalah bangkit dan sabar.
Untuk bangkit pun itu juga dirasa sulit tanpa adanya dorongan dari hati sendiri ataupun motivasi dari orang terkasih. Adanya rasa tenang bisa mendorong hati untuk bangkit dan orang yang selalu motivasi seperti memberi semangat, mendengarkan keluh kesah, dapat menenangkan hati itu juga termasuk suplemen untuk bangkit setidaknya bisa lega sedikit dan kita merasa senang telah didengar. Sebab kebanyakan orang hanya ingin didengar namun enggan mendengarkan.
Jikalau tidak ada yang mendengar tidak masalah kita tidak sendirian direlung hati terdalam seorang insan ada cinta dari seorang hamba kepada Allah SWT. yang senantiasa selalu menemani saat susah maupun senang. Namun di saat masa sulit manusia terkadang merasa hatinya sangat kosong mungkin itu perlu dikoreksi seberapa engkau dekat dengan Allah SWT. untuk mengisi kekosongan itu perlu menumbuhkan rasa kecintaan kita untuk-Nya hanya untuk Allah SWT. sehingga kita yakin bisa melewati rasa sulit itu yang nantinya akan dimudahkan oleh-Nya. Hal itu akan berkaitan dengan kata ilah jika kita membaca kata itu yang terlintas pasti kalimat tauhid yaitu Laa ilaha illallah artinya bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah SWT.
Makna ilah bisa bermacam-macam, kata ilah terdiri dari tiga huruf yaitu alif, laam, dan haa merujuk ke bahasa Arab ilah berasal dari kata "aliha" yang memiliki berbagai arti yaitu
Tenang atau tenteram
Jika dikaitkan dengan kalimat Laa ilaha illallah maknanya adalah tidak ada yang bisa memberikan ketenangan dan ketenteraman selain Allah SWT, sebagai sosok muslim harus yakin bahwa mendapatkan rasa ketenangan yang abadi itu hanya menjalin hubungan dengan Allah SWT. bisa juga kita mendapat sedikit ketenangan dari orang lain namun itu sifatnya hanya sesaat, hanya rasa senang di hari itu saja, hari di mana kita berkeluh kesah pada orang lain dan rasa itu tidak abadi, akan tetapi jika kita ingin mendapatkan rasa tenang yang abadi maka kita harus selalu mengingat Allah SWT. hal itu sangat penting agar hidup kita enak bisa bangkit, tidak merasa cemas lagi untuk menghadapi ujian atau permasalahan yang kita lalui didunia.
Memohon perlindungan
Jika dikaitkan dengan kalimat Laa ilaha illallah maknanya adalah tidak ada yang dapat memberikan perlindungan selain Allah, sebagai sosok muslim kita harus yakin bahwa Allah saja yang berhak kita sembah dan mintalah pertolongan ataupun perlindungan oleh Allah SWT. dari gangguan jin, bencana dan memohon ampun dari dosa kita. Ada hadis yang mengatakan intinya adalah walaupun semua makhluk bisa melindungibseseorang tapi Allah hendak menimpakan bencana maka makhluk itu juga akan tertimpa begitu sebaliknya, sehingga kita hanya bisa memohon perlindungan kepada-Nya
Paling dicintai atau dirindukan
Jika dikaitkan dengan kalimat Laa ilaha illallah maknanya adalah tidak ada yang dicintai atau dirindukan selain Allah SWT. seperti manusia yang memiliki rasa rindu terhadap sesamanya, jangan terbuai dengan dunia dan orang lain sebelum benar-benar mencintai Allah SWT. Boleh kita cinta terhadap anak, teman, saudara, harta dan lainnya namun yang paling utama yang paling dicintai haruslah Allah SWT. Mengapa cinta tertinggi haruslah Allah SWT karena jika itu hanya mencintai selain Allah SWT. apalagi makhluknya maka kita akan tersakiti.
Mengabdi kepada Allah SWT karena mengabdi dengan Dia akan memberi ketenangan, perlindungan, kecintaan, dan kerinduan kepada-Nya Jika dikaitkan dengan kalimat Laa ilaha illallah maknanya adalah tidak ada yang berhak diabdi selain Allah SWT. Pengabdian itu akan dicapai jika dilakukan dengan sempurna yaitu sempurna dalam mencintai adalah merasa asyik dan berlama-lama dengan Allah SWT. seperti saat kita beribadah (saat mengaji, saat sujud dll) kepada Allah SWT semakin lama kita merasa asyik seperti bercakap-cakap dengan-Nya dan itu termasuk manisnya iman Masyaallah.
Pengabdian kepada Allah saja sebab Allah memiliki otoritas tertinggi yaitu memiliki hak memerintah atas segala yang ada dibumi hanyalah milik Allah, jika ada orang yang mengaku punya otoritas tinggi seperti fir'aun yang memiliki penyihir, istana, harta, pasukan dia termasuk melakukan perbuatan syirik menganggap dirinya sendiri Tuhan, Allah pemilik ketaatan bahwa ketaatan paling utama yaitu taat kepada Allah, selanjutnya taat kepada Rasul dan taat pada ulul amri, Allah juga memiliki kedaulatan dengan menetapkan hukum yaitu syariat Islam untuk mengatur umat manusia dalam menjalani kehidupan.
Kata "illah" bisa disebut X bisa dikatakan apa saja misalnya pertama ilah itu bisa menjadi sesuatu yang diharapkan artinya mengharap ridho, karunia, dan pahala kepada Allah SWT. atas segala usaha kita. Kedua ilah itu juga bisa menjadi suatu hal yang ditakuti biasanya terkait dengan fasilitas dunia contoh kita harus berhati-hati mengilahkan/mengidolakan seorang artis, orang tua apalagi kekasih yang jelas mereka tetap manusia yang memiliki dosa ataupun kesalahan yang bisa mengantarkan kita ke kemaksiatan malahan nanti bisa saja terjerumus ke perbuatan syirik, jangan sampai mengilahkan selain Allah memiliki idola boleh dengan mengambil atau meniru hal baik saja selagi tidak bertentangan dengan syariat Islam, jika idolanya Rasulullah? itu tidak masalah kan Rasulullah manusia yang bertugas untuk mengajak kita agar taat dan menyembah Allah SWT sehingga tidak apa mengidolakan Rasul yang memiliki budi pekerti mulia dan seorang yang maksum dari dosa. Menurut Ibnu Taimiyah bahwa ilah artinya segala sesuatu yang digandrungi hati dengan segenap cinta, pengagungan, kemuliaan, penghormatan, harap, cemas, dan setara dengan itu. Maka kita harus mengilahkan hanya kepada Allah saja.
Jika kita bisa mencintai Allah maka kita juga bisa menyayangi sesama kita karena segala sesuatu didunia ini hanya milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dengan mengilahkan Allah SWT. kita akan merasa ketenangan yang abadi dan yakinlah kepada Allah SWT bahwa kita bisa menyelesaikan dan berpasrah menyerahkan semua urusan, ujian, permasalahan hidup hanya kepada Allah dan semoga selalu dimudahkan oleh Allah SWT. Penulis hanya ingin berbagi materi tentang akidah agar semua bisa memahami islam dari dasar jarang sekali materi tentang akidah disampaikan, maka dengan ini semoga dapat bermanfaat pada pembaca sekalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H