2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
  Musibah ini menuntut perlakuan yang adil terhadap para korban. Mereka yang terluka harus mendapatkan perawatan medis tanpa memikirkan biaya, sementara kerusakan kendaraan perlu mendapatkan kompensasi. Selain itu, perusahaan pengangkut bahan kimia ini harus bertanggung jawab penuh terhadap segala kerugian yang timbul. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti mengutamakan keselamatan dan martabat manusia di atas segalanya.
      3. Persatuan Indonesia.
  Insiden ini mengingatkan pentingnya persatuan di tengah masyarakat. Kolaborasi antarwarga, pemerintah daerah, kepolisian, dan relawan diperlukan untuk memastikan penanganan musibah berjalan efektif. Persatuan juga menjadi dasar untuk menyelesaikan permasalahan dengan semangat gotong royong, seperti membersihkan area terdampak dan memastikan tidak ada lagi korban.
     4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan perwakilan.
  Keputusan yang diambil dalam situasi ini harus mempertimbangkan semua pihak secara demokratis. Pemerintah perlu melibatkan para ahli, masyarakat terdampak, dan perusahaan terkait dalam mencari solusi terbaik. Hal ini termasuk peninjauan ulang regulasi tentang transportasi bahan kimia berbahaya untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
      5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Â
  Musibah ini juga menjadi pengingat pentingnya keadilan sosial. Para korban tidak boleh dibiarkan menanggung kerugian sendirian. Pemerintah harus memastikan adanya bantuan yang memadai, termasuk memberikan kompensasi atas kerusakan kendaraan dan biaya pengobatan. Di sisi lain, perusahaan pengangkut bahan kimia wajib bertanggung jawab penuh, baik secara hukum maupun moral, untuk mengatasi kerugian yang timbul.
Kesimpulan
Musibah ini dapat menjadi momen untuk menanamkan nilai-nilai Islami, seperti pentingnya tanggung jawab dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Islam, setiap individu diperintahkan untuk menolong orang lain yang sedang kesusahan. Rasulullah SAW bersabda:Â
"Barangsiapa yang melepaskan kesulitan seorang mukmin dari kesulitan dunia, maka Allah akan melepaskan darinya kesulitan di akhirat." (HR. Muslim).