Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Cinta dalam Seutas Tali Sepatu", Web Series PT Kanisius tentang Bangkit dari Luka

24 Februari 2022   06:00 Diperbarui: 24 Februari 2022   07:42 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanisius Tempo Doeloe (Youtube PT Kanisius)

Tak hanya itu, sosok Ratri juga diceritakan juga mengalami kebimbangan dalam hidupnya saat memilih satu dari dua lelaki yang hadir. Sosok Aryo yang tak lain adalah kekasihnya ternyata sempat tergeser dengan kehadiran sang penulis buku, Arman, yang intens berkonsultasi dengan Ratri untuk menerbitkan sebuah buku bertema rumah tangga.

Dua lelaki itu memang memiliki usia yang jauh lebih tua karena Ratri ternyata mendambakan kasih sayang dari seorang ayah. Masa kecilnya tak seberuntung anak-anak lain, yaitu hanya sebentar saja ia mengecap perhatian dari sang ayah karena perpisahan kedua orang tuanya.  

Seiring berjalannya waktu, Ratri dan Ibu Hanna menjalin kedekatan yang lebih intens sebagai anak dan ibu. Ibu Hanna sungguh mencintai Ratri sepenuh hati, terlihat dari ketekunannya mengikat tali sepatu Ratri setiap hari, bahkan hingga anaknya beranjak dewasa.

Sikap protektif sang ibu ternyata dipengaruhi oleh kejadian masa kecil Ratri yang sempat mengalami kecelakaan dengan luka di bagian kakinya. Sejak itulah, Ratri tak mendapat kesempatan untuk mengikat tali sepatunya sendiri hingga berujung traumatik saat dewasa.

Nilai yang Bisa Dipetik dari Web Series "Cinta Dalam Seutas Tali Sepatu"

Saya menggarisbawahi serial ini sebagai cerita inspiratif dari sosok gadis yang pada akhirnya sembuh dari inner child yang terluka. Sembuh? Ya, pada akhirnya Ratri bisa mengikat tali sepatunya sendiri walaupun dengan proses yang panjang. Bisa jadi proses ini juga dialami oleh banyak orang dengan inner child yang terluka seperti tokoh Ratri.   

1. Kemarahan

Salah satu cara meluapkan emosi agar inner child berangsur sembuh adalah dengan marah. Sosok ratri pun seringkali kesal dengan kondisinya yang tak bisa mengikat tali sepatunya karena ia sering mendapat cibiran maupun teguran orang-orang kantornya. Sikap lembutnya kadang menutupi kemarahannya yang sesungguhnya membuncah.

2. Kepercayaan

Dengan bantuan sang ibu yang mendoakannya, serta kegigihannya untuk mau berjuang mengikat tali sepatunya, akhirnya Ratri bisa menyembuhkan inner child-nya secara perlahan. Sukses mengikat tali sepatu sendiri adalah momen mewah baginya.

3. Bangkit 

Ya, proses paling menyakitkan dari penyembuhan inner child adalah dengan melaluinya, suka maupun tidak suka. Ratri bisa melewatinya walaupun dengan proses yang tak mudah. Ia bebas dari traumanya, lalu membangun masa depan yang bahagia bersama Aryo.

PT  Kanisius Ingin Menjadi Perusahaan Inspiratif dan Berdaya Ubah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun