Inner child, sebuah bagian dari dalam diri yang pernah dialami oleh seseorang saat masih kecil. Ini bisa berupa pengalaman baik maupun buruk, tersimpan sebagai ingatan maupun emosi. Inner Child akan menjadikan seseorang memiliki kemelekatan yang berawal dari luka. Jika dibiarkan terus menerus tentu berbahaya karena bisa berdampak negatif saat dewasa.
Sosok Ratri dalam web series berjudul "Cinta Dalam Seutas Tali Sepatu" sungguh menggugah nurani saya. Betapa tidak, cerita tentang perempuan muda yang telah jatuh cinta dengan bidang penerbitan buku ini memiliki semangat juang yang tinggi. Di sisi lain, ada satu kelemahan yang bisa dikatakan sebagai luka dari inner child-nya, yaitu tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri.
Seperti apa kisah haru dari web series ini? Saya akan memberikan review singkat setelah ini. Namun sebelumnya, secara pribadi saya memberi apresiasi yang begitu besar kepada PT Kanisius yang telah sukses membuat serial dengan cerita yang begitu mendalam.
PT Kanisius Menjadi Saksi Perjuangan Bangsa Indonesia
Web series ini adalah persembahan istimewa dalam rangka peringatan satu abad PT Kanisius. Ya, satu abad bukanlah sembarang angka. Penerbit dan percetakan Kanisius dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia tak lepas dari karya Misi Katolik, terutama di tanah Jawa.
Telah diketahui bersama, Kanisius mengemban misi untuk berkontribusi pada pelayanan Gereja dan dunia pendidikan dari masa ke masa. Perjalanan menuju satu abad PT Kanisius diikuti dengan strategi dan perencanaan yang cukup matang, baik dalam hal produksi maupun pelayanan kepada pelanggan. Tata kelolanya pun lebih profesional, terlebih sejak bertransformasi menjadi PT Kanisius 2014 silam.
Perusahaan yang lahir pada 26 Januari 1922 ini selalu membuka diri untuk berkolaborasi dengan para mitranya, baik itu lembaga Gereja, lembaga pendidikan, maupun lembaga Pemerintah. Tak heran jika PT Kanisius dikenal oleh dunia dan menjadi perhatian banyak mata untuk bekerjasama menggunakan hak cipta karya-karyanya.
"Cinta Dalam Seutas Tali Sepatu", Web Series Tema Keluarga yang Memberi Penghiburan
Disutradarai oleh Xavier Murti, series ini menghadirkan alur cerita yang begitu menarik serta penuh dengan pergulatan hidup si tokoh utama, yaitu Ratri (Sabina Tisa). Pemeran utama lainnya yang sukses menghidupkan cerita adalah Ibu Hanna (Dinar Ross), yang tak lain adalah ibu dari Ratri.
Tak hanya itu, Arman Sentausa (Nasarius A. Sudaryono) juga memberi warna cerita sebagai seorang penulis buku yang tak percaya dengan tulisannya sendiri. Disusul tokoh bernama Aryo Mahardika (Noel Kefas) dengan karakternya yang tegas namun sedikit posesif terhadap Ratri, kekasihnya.
Series yang terdiri dari 4 episode ini membuat saya ketagihan. Bagaimana tidak, setiap episodenya mampu menawarkan sentuhan cerita menarik dengan klimaksnya masing-masing. Jadi, jangan heran jika kamu akan penasaran setelah menonton episode perdananya. Seperti yang saya tuliskan di bagian awal, sosok Ratri ini mampu menyedot perhatian audience karena masalah inner child yang terwujud dalam traumatik masa kecilnya yang cukup unik, yaitu tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri.