Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur Menawarkan Nilai dan Spirit tentang Candi Borobudur

2 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 2 Juli 2021   11:58 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, seperti yang diinformasikan lebih awal, hasil ekplorasi tersebut menghasilkan temuan lebih dari 200 relief tentang alat musik yang terdapat di 40 panel di candi ini.

Sekitar 40 jenis instrumen alat musik hasil interpretasi tim adalah jenis alat musik kordofon (petik), aerofon (tiup), idiofon (pukul), dan membranofon (membran).

Tim Sound of Borobudur saat memainkan musik bersama-sama (depan: Dewa Budjana) - dok. pri
Tim Sound of Borobudur saat memainkan musik bersama-sama (depan: Dewa Budjana) - dok. pri
Nah, beberapa alat musik yang terpahat di relief candi yang masih digunakan di seluruh dunia hingga saat ini, diantaranya Ranat Ek -- Thailand, Balafon -- Gabon, Marimba -- Congo/Tanzania, Garantung -- Indonesia, Mridangam -- India, Ghatam -- India, Udu -- Nigeria, Bo -- China, Bhusya -- Nepal, Small Djembe -- Mali/West Africa juga Traditional Drum -- Sri Lanka.

Ada pula alat musik Musavu -- Tamil, African Drums -- Africa, Tabla -- India, Kendang -- Indonesia, Conga -- Latin America, Tifa -- Indonesia, Muzavu -- Tamil, Pipa -- China, Setar -- Iran, Oud -- Saudi Arabia, Biwa -- Japan, Lute -- English, Ud -- Turkey dan Dombra -- Kazakhstan.

Alat musik seperti Bowed String -- Italy, Ngombi -- Algeria, Kora -- Gambia, Zeze/Lunzenze -- Kenya, Kwere -- Tanzania, Saenghwang -- Korea, Sho -- Japan juga Bansuri -- India tak ketinggalan ditampilkan dalam sebuah video saat opening konferensi Sound of Borobudur ini.

Semua benar-benar nyata, bahwa akhirnya puluhan alat musik bersejarah ini kini bisa digaungkan kembali dan didengar oleh masyarakat dunia. Inilah bukti bahwa Borobudur Pusat Musik Dunia, baik di masa lalu maupun saat ini.

Alat musik Biwa dari Jepang (Screenshot video Sound of Borobudur)
Alat musik Biwa dari Jepang (Screenshot video Sound of Borobudur)

Pesan dan Kesan dari Musisi Indonesia tentang Sound of Borobudur

Konferensi Sound of Borobudur "Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik" menjadi sejarah baru perkembangan musik dunia. Purwa Caraka saat menyapa via daring juga memberikan semangat luar biasa terkait gerakan Sound of Borobudur.

Menurutnya, relief alat musik di Candi Borobudur sesungguhnya sudah lama ada, bahkan tidak ada yang istimewa karena hanya menjadi ilmu pengetahuan yang pasif. Kini, ide untuk membunyikan kembali alat-alat musik  tersebut adalah gagasan cerdas dan menjadikan Borobudur jauh lebih istimewa.

Musisi Addie MS juga memberikan tanggapannya terkait Sound of Borobudur. Menurutnya, tak semua perbedaan itu nilainya buruk, contohnya saat bermusik. Bayangkan jika ada sebuah orkestra yang memainkan satu melodi sama, tentu akan membuat boring si pendengar.

Namun apabila perbedaan dalam bermusik itu dirangkai dengan baik, maka ini justru menjadi sebuah keunikan yang menghasilkan harmoni atau simfoni yang indah. Dan, inilah yang ia temukan dalam Sound of Borobudur.

Dok. Riana Dewie
Dok. Riana Dewie
Semoga gerakan Sound of Borobudur ini bukan sekadar menjadi musik ritual, namun mampu membangkitkan kebanggaan dan menciptakan destinasi wisata baru. Ya, karena Borobudur tak sekadar candi, namun sebagai penyebar energi positif dan pembangkit spirit di kehidupan masyarakat masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun