Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kembalinya Puluhan Naskah Keraton Yogyakarta yang Dulu Dijarah Raffles

3 April 2019   06:00 Diperbarui: 3 April 2019   12:43 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naskah dalam Pameran Manuskrip di Museum Sonobudoyo Yogyakarta (dok.pri)

Mereka bercerita tentang aneka hajatan Keraton Jogja yang akan berlangsung, juga tentang kebahagiaan mereka bisa menjadi bagian dari abdi dalem Keraton.

Nah jika di dalam ruang pameran dilarang membawa kamera, di luar ruangan boleh banget loh kalau ingin mendokumentasikan momen. Bisa berfoto di depan mobil yang dulunya sering digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga berkeliling Keraton menikmati nuansa teduhnya. Wih asyik.

Saya berfoto di depan benda bersejarah, yaitu mobil dinas Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat dulu masih memimpin Yogyakarta (dok.pri)
Saya berfoto di depan benda bersejarah, yaitu mobil dinas Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat dulu masih memimpin Yogyakarta (dok.pri)

***

Nah, itulah hasil jalan-jalan saya bersama beberapa teman dalam komunitas KJOG (Kompasianer Jogja) sekaligus menikmati pameran Naskah Keraton setelah sekian lama "menghilang". 

Sebagai informasi, sebelum penerimaan naskah-naskah ini berlangsung, simposium internasional juga diadakan pada tanggal 5-6 Maret sebagai peringatan 30 tahun bertakhtanya Sri Sultan Hamengku Buwono X berdasar kalender Masehi. Wah, selamat Pak Sri Sultan.

Pembukaan Pameran Naskah Keraton bersama Sri SUltan Hamengku Buwono X (jogjaprov.go.id)
Pembukaan Pameran Naskah Keraton bersama Sri SUltan Hamengku Buwono X (jogjaprov.go.id)

Yuk kita sambut terwujudnya Keraton milenial bagi para generasi muda agar bersemangat mempelajari naskah-naskah kuno sebagai modal untuk membangun peradaban modern tanpa harus meninggalkan nilai luhur bangsa dan sejarahnya.

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun