Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Itu "Kerja Otak", tapi yang Memberi Nyawa pada Tulisan adalah "Hati'"

26 Februari 2018   09:53 Diperbarui: 26 Februari 2018   12:27 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam membuat tulisan, terkadang kita harus memberikan diskripsi secara lengkap jika itu menggambarkan suatu tempat. Saat kita menulis tentang traveling, kita bisa memancing imajinasi pembaca dengan membahas perihal waktu, suasana, jumlah, jarak, kronologi dan materi terkait lainnya yang menarik.

Untuk memudahan pemahaman, pembicara memberikan contoh tentang ini. Andai ingin mendiskripsikan tenang pantai indah, kita tidak harus menuliskan 'pantai itu indah'. Untuk menambah tulisan agar semakin kaya, tambahkan kata-kata menarik lainnya untuk mewakili itu, misalnya: parkirnya gratis, gulungan ombaknya bikin damai, tidak ada sampah di pantai, banyak kapal menjaring ikan, langitnya biru dsb.

5. Tulisan padat dan Sajikan Data

Nah, poin terakhir ini membahas tentang tulisan berbobot seperti yang telah saya sampaikan di awal. Menurut pembicara, tulisan yang panjang belum tentu padat (berbobot), sedangkan tulisan pendek belum tentu tidak berbobot. Jadi, ini semua ditentukan oleh kualitas tulisan. Agar semakin mantab, jangan lupa pula untuk memberikan sajian data yang lengkap karena ini bisa mendukung atau menajamkan materi yang disampaikan.

***

Itulah ringkasan dari acara event workshop KJOG yang disajikan dalam format #DownloadIlmu dan Sharing Session bersama Qurotul Ayun, atau yang memiliki sapaan akrab 'Ayun'---sosok manis yang memiliki segudang pengalaman sebagai penulis, editor maupun blogger. Acara yang diselenggarakan kemarin sore (25/02/18) di resto Uma Dapur Indonesia ini berjalan meriah; mulai dari sesi pembukaan, sesi pemberian materi utama, sesi tanya jawab hingga penyerahan hadiah bagi pemenang lomba IG dan penanya terbaik.

Pesan yang dapat saya simpulkan dari acara ini adalah menulislah sesuai passion atau hal yang kita kuasai agar tulisan itu 'bernyawa'. Jangan memaksakan menulis sesuatu tapi ending-nya justru menghasilkan tulisan yang kurang baik atau bahkan bikin bingung pembaca. Rajin membaca adalah cara yang bisa dilakukan penulis untuk menambah perbendaharaan kata---dimana menurut KBBI versi V, ada sekitar 127.036 kata yang bisa kita gunakan untuk menulis. Tak perlu dihafal semuanya, cukup memahami pilihan kata yang cocok untuk tema tulisan kita.

Rajin membaca dapat memperkaya pilihan kata bagi penulis (sumber:pixabay)
Rajin membaca dapat memperkaya pilihan kata bagi penulis (sumber:pixabay)
Mari bersenang-senang dalam dunia menulis. 'Only practice can make you perfect', itu pesan terakhir pembicara.

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun