Nah, Anda bisa manfaatkan kain ini untuk menutup tubuh bagian bawah, pun bisa sekalian gaya-gayaan sambil selfie sekaligus nguri-uri budaya. Nah, pada saat turun dari candi menuju pintu keluar, wisatawan bisa mengembalikan kain ini kepada petugas.
2. Dilarang Duduk di Sekeliling Batu Candi Teratas
Saat berkeliling di candi bagian atas, saya melihat banyak orang bercengkerama dengan sanak familinya sambil menikmati keindahan alam Borobudur. Mereka tampak duduk mengelilingi batu-batu candi yang seolah desainnya hampir mirip tempat duduk. Tak lama, datanglah beberapa petugas keamanan yang menertibkan mereka agar mengosongkan area ini.Â
Alasan kedua adalah untuk melestarikan batu-batu candi dimana peraturan ini sudah dicanangkan sejak erupsi merapi beberapa tahun lalu. Sesungguhnya ada larangan dalam bentuk tulisan yang dipasang disekeliling candi 'Dilarang Memanjat' ataupun 'Dilarang Duduk'. Namun karena bagian candi bawah sedang dipugar, maka papan tulisan sementara dipindahkan ke sana.
3. Dilarang Membawa Pulang Benda Bersejarah dari Kawasan Candi Borobudur
Setiap pengunjung hendaknya bisa menjaga kearifan lokal yang sudah tertanam di sana, baik dalam segi budaya maupun kesakralannya. Kita diharapkan bisa berbicara halus, berpikir positif serta berperilaku baik atau tak menyimpang saat berada di tempat ini. Tentu ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti kejadian yang pernah dialami oleh rombongan wisata dari salah satu SMU di Jakarta.
Sudah diinformasikan agar berhati-hati, mereka justru melakukan tindakan kurang terpuji. Setelah seharian jalan-jalan ke candi Borobudur, akhirnya rombongan dari Jakarta ini kembali ke penginapan yang ada di Jogja. Di situ terjadilah hal tak diinginkan, di mana semua siswa dalam rombongan, mohon maaf, mengalami kesurupan.Â