Event yang berlangsung sekitar 2 tahun yang lalu ini diselenggarakan oleh Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bertempat di Pura Pakualaman, acara Festival Seni Budaya Klasik ini melibatkan banyak penari, baik dari kraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, Kraton Kacirebonan, Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman serta Kraton keprabon.
2. Pameran Pusaka Kraton usai Grebeg Maulud
Setiap akhir tahun, Jogja mengadakan acara sekatenan selama 2 hingga 4 minggu di alun-alun utara lalu diakhiri dengan Grebeg Maulud untuk memperingati  kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kebetulan setiap tahunnya saya selalu sempatkan hadir di event ini. Kraton Jogja dibuka untuk umum, inilah yang selalu membuat saya pribadi ketagihan, apalagi selalu diadakan pameran pusaka kraton yang begitu menarik.
3. Jemparingan
Nah, ini benar-benar pengalaman baru bagi saya. Saat berjalan-jalan ke Borobudur beberapa waktu lalu, saya temukan sesuatu yang unik & mengandung nilai histori tinggi. Awalnya saya tahunya ya cuma anak panah biasa. "Ini namanya Jemparingan, mbak...", kata Pak Agung Susilo, pemilik stand ini. Setelah sukses pasang aksi di Prambanan, beliau ditarik oleh Taman Wisata Candi untuk buka stand Jemparingan di area Candi Borobudur.
Dulu sih jemparingan ini untuk perang atau berburu, namun sekarang dimanfaatkan untuk nguri-uri budaya, bahkan sudah diakui pemerintah Indonesia karena masuk sebagai salah satu olahraga di  PON (Pekan Olahraga Nasional), wow keren ya??
"Tanah airku Indonesia, Negeri elok amat kucinta, Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa.....", mungkin lirik inilah yang mewakili hati saya saat ini, saat saya merasakan sukacita hari kemerdekaan Indonesia tahun 2017. Berjayalah selalu Indonesiaku, semoga kekayaanmu semakin dikenal dunia, bangsa pun makin sejahtera.
Riana Dewie