5. Penyiraman di Musim Kemarau, Tujuan Dibangunnya Embung Banjaroyo
Sama seperti embung-embung lainnya yang lebih dulu dibangun, Embung Banjaroyo inipun dibangun dengan tujuan untuk penyiraman semua tanaman di area ini agar tetap subur walaupun sedang dilanda musim kemarau yang panjang. Pengairan ini, dijelaskan Bapak Hotjen menggunakan sistem gravitasi, yaitu posisi waduk dipilih di area yang paling tinggi diantara lainnya dan dipasang tiga pipa output. Di area 20 hektar ini terdapat pipanisasi pralon dan disediakan beberapa penampungan kecil karena medan di sana naik turun. Dari situlah air dialirkan untuk menyiram tanaman durian saat musim kemarau.
Saat curah hujan tinggi seperti di awal tahun ini, embung Banjaroyo tampak memiliki air yang tinggi bahkan luber ke area sekitarnya. Berbeda dengan tahun lalu, saat saya berkunjung ke sana, air hanya memenuhi sebagian kecil embung dengan volume 1300 meter kubik dari total volume yang seharusnya bisa menampung 30.000 meter kubik air.
***
Pemberdayaan lahan yang memenuhi 5 unsur SPT (Sentra Pemberdayaan Tani) ini, yaitu penyediaan wisma tani, kebun 20 hektar, waduk mini, petani serta pendampingan oleh Yayasan Obor Tani telah sukses berprogres dari waktu ke waktu. Area yang dulunya polos, kini makin cantik dengan berbagai pembangunan fasilitas cantik disekitarnya, seperti kursi-kursi permanen untuk bercengkerama, mushola etnik yang dibangun dari materi alam, gubug-gubug kecil untuk melepas lelah pengunjung dan kelengkapan lainnya.
Saya sih sudah menikmatinya, Anda kapan?
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H