Tahun ini saya merasa beruntung mendapatkan kesempatan manis untuk ikut bersukacita bersama saudara-saudara Tionghoa dalam perayaan Malam Tahun Baru Imlek di Yogyakarta. Barongsai, angpao, dan warna merah tak lepas dari pandangan mata saya malam itu. Memang benar sih, beberapa pusat perbelanjaan, hotel, maupun resto-resto juga terhias warna dan pernak-pernik yang melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan. Satu yang membuat saya kagum adalah saat dihibur dengan tarian yang merupakan perpaduan tarian bernunasa Tionghoa dan Jawa. Layak diacungkan jempol, ternyata seberagam ini ya budaya bangsa dalam kemasan “toleransi” dalam sebuah perayaan sakral.
Makan malam bersama, tentu sebuah ritual tahunan yang tak pernah terlewatkan pada saat perayaan malam Tahun Baru Imlek. Berbagai sajian chinese food, pohon angpau, lagu-lagu oriental yang sangat familiar, serta hadirnya barongsai yang membuat beberapa orang terkesan geli serta terkagum—itu yang sempat saya nikmati malam di Swiss-belhotel Yogyakarta. Beberapa anak tampak berlarian ke sana-sini, anak-anak muda yang saling terbahak, atau beberapa keluarga yang tampak asyik bercengkerama adalah bukti bahwa mereka memang menyatukan diri dalam aura sukacita.
Lalu, keunikan apa saja yang dipersembahkan kepada para tamu dalam rangka perayaan Imlek tahun ini? Berikut ringkasannya:
1. Sajian Chinese Food yang menggoyang lidah
Saya benar-benar ikhlas kasih 4 jempol untuk menu dinner di hotel ini. Semua makanan begitu nendang di lidah. Sangat wajar karena menu-menu lezat ini dimasak secara istimewa oleh chef tamu dari Swiss-Belhotel Malang, Samrodin, yang keahliannya memang dalam hal mengolah chinese food.
Sebagai contoh, saat saya mengincip Seafood Salad yang di dalamnya terdiri dari olahan cumi dengan daging tebal. Wuihhh, rasanya pas mantab bangetlah. Favorit saya lainnya adalah menu Udang Telor Asin, hasil olahan udang yang ukurannya besar-besar ini benar-benar maknyus saat menyentuh lidah dengan rasanya yang gurih dan manis. Kesimpulannya, semua menu yang dihidangkan malam itu memang memiliki taste yang sangat bagus.
Tak heran jika hampir setiap hari ada saja orang yang mampir ke Swiss-Helhotel Yogyakarta hanya untuk breakfast. “Menu makan pagi ‘Monggo Breakfast’ dengan promo Buy 1 Get 1 memang sangat laris. Ada saja social comunnity yang datang secara berombongan untuk sarapan. Mereka bilang taste di sini lebih nendang,” tambah Bu Vera.
2. Alunan lagu-lagu mandarin dan barat menambah kental nuansa romantis
3. Akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa yang indah
Satu hal yang membuat saya sungguh kagum saat dinner Imlek ini adalah hiburan dua penari cantik yang tampil di panggung untuk memeragakan tarian bernuansa Tionghoa yang dipadukan dengan tarian Jawa.
4. Atraksi Barongsai yang mengagumkan
Ini yang paling ditunggu-tunggu oleh para tamu yang sudah hadir dan juga anak-anak yang memadati Swiss-Cafe malam itu. Atraksi Barongsai berwarna ungu, putih, merah, dan pink ini menambah kemeriahan Malam Tahun Baru Imlek. Apalagi para pemain Barongsai ini mencoba berinteraksi dengan para tamu, bahkan sedikit membuat huru-hara karena mencoba menggoda siapa pun yang dilewatinya—membuat suasana pecah seketika. Ternyata para pemain Barongsai pun tak mau ketinggalan dalam meraih rezeki, banyak tamu yang memberinya angpao loh. Lha saya kapan? Hehe...
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H