3.Pasar Malam Sekaten : Menjual Berbagai Produk Murah Meriah
Takut ke pasar malam sekaten lantaran belum gajian? Hei, di sini yang dijual tuh serba murah. Gak usah takut kehabisan uang seperti kalau Anda belanja di mall. Hihihi.. Ibarat kata, uang Rp. 3 ribu saja bisa dipakai untuk beli cimol atau sate. Uang Rp.10 ribu bisa untuk beli produk kebutuhan rumah tangga yang bisa Anda pilih dengan promo Rp. 10 ribu dapat 3 barang. Wiww... :DÂ
4. Pasar Malam Sekaten: Selebrasi Seni dan Budaya Jogja
Tak hanya menjual barang dan jajanan, pasar malam sekaten Jogja juga menyuguhkan panggung kesenian setiap tahunnya. Beragam acara menarik digelar di panggung ini, diantaranya campur sari, ketoprak, lagu-lagu nostalgia yang dilantunkan oleh beberapa band lokal serta acara hiburan lain yang tak kalah seru. Ketoprak yang dijadwalkan beberapa hari ini pun tak pernah absen menghibur, para pemain tampak menguasai peran masing-masing yang menghadirkan gelak tawa pengunjung sekaten.
Kebetulan semalam ada acara campur sari, kolaborasi beberapa penyanyi campur sari bersuara merdu yang menyanyikan lagu-lagu khas Jawa. Tak jarang, para penonton di depan panggung tampak ikut bergoyang mengikuti irama musiknya. Setiap jam 10 malam, acara panggung disudahi seiring dengan langkah kaki pengunjung sekaten yang juga bergegas pulang. Di sisi kanan panggung, terdapat jadwal acara kesenian setiap harinya selama pagelaran sekaten. Jadi, pengunjung bisa menikmati acara pilihan sesuai selera masing-masing.
Sayangnya, kemeriahan pasar malam sekaten tahun ini (dan mungkin tahun-tahun sebelumnya) tak selalu diiringi dengan hal positif yang dilakukan oleh pengunjungnya. Berikut beberapa hal yang sangat saya sayangkan :
1. Awas, Banyak 'Tangan Jahil'
Masih banyak tangan-tangan jahil (copet) di keramaian ini yang mencoba mengusik suasana meriah pasar malam sekaten Jogja. Ibu saya sendiri, semalam sempat merasa ada tangan jahil yang mencoba merogoh saku celana belakang, berharap ada dompet atau uang terselip didalamnya mungkin. Tak mendapat apapun, dia mencoba menyentuh tas yang sebenarnya sudah diselempangkan di bagian depan dengan utak atik resleting tas. Tak sabar lagi, ibu saya minggir sejenak untuk mempersilahkan dia berjalan lebih leluasa. Eh, sepertinya masnya tadi mencoba cari target baru yang lebih empuk. OMG :(