Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ternyata Setiap Musim Lebaran Kita akan Temui 5 Fenomena Ini

11 Juli 2016   16:56 Diperbarui: 12 Juli 2016   07:25 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Midnight Sale (alfiansyafril.wordpress.com)

Lebaran telah usai, arus balik pun mulai berkurang dari waktu ke waktu. Saatnya kembali menjalani rutinitas hari ini dan berikutnya dengan semangat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya juga ikut mudik ke tempat simbah yang ada di daerah Ceper, Klaten. Memang selalu terasa istimewa karena dihiasi dengan tradisi sungkeman, makan-makan kue lebaran, bagi-bagi rejeki untuk ponakan dan berbagai canda tawa yang selalu menghiasi rumah simbah.

Stok Camilan di Meja Tamu (Dok.Pri)
Stok Camilan di Meja Tamu (Dok.Pri)
Semua orang memahami bahwa tradisi mudik selalu melengkapi perayaan Idul Fitri. Alasannya sangat simpel, karena mereka ingin bertemu orang tua atau sanak saudara di kampung halaman serta melebur semua dosa dengan saling bermaaf-maafan. Nah, sebelum atau saat musim mudik tiba, ada beberapa fenomena unik yang saya temui, dimana ini jarang terlihat di hari-hari biasa. Apa saja itu?

1. Midnight Sale di Pusat Perbelanjaan, Menggiurkan?

Hayo, siapa yang kemarin tak ikut beli baju baru? Kebanyakan masyarakat kita, saat menjelang lebaran apalagi jika THR sudah di tangan, ehhmm semua isi toko seakan ingin dibabat habis. Tak peduli betapa perjuangan menguasai tempat belanja sangatlah besar karena pastinya setiap sudut toko sudah dikerumuni ribuan manusia. Apalagi tulisan diskon terpampang disana-sini hingga acara midnight sale yang menawarkan banyak produk menggiurkan, yakin Anda tak tertarik? Hihihi....

Midnight Sale (alfiansyafril.wordpress.com)
Midnight Sale (alfiansyafril.wordpress.com)
Apa saja sih yang dibelanjakan? Banyak. Diantaranya baju, sepatu, tas atau perlengkapan fashion lainnya. Di samping fashion, masyarakat juga banyak yang memanfaatkan hasil rezeki untuk membeli banyak kue-kue kaleng, sirup, gula, teh dsb sebagai oleh-oleh untuk orang-orang terkasih. Sejenak lupakan istilah ‘pemborosan’, masyarakat tampak antusias berbelanja untuk menyambut hari raya Idul Fitri, dimana ini dianggap sebagai sebuah kesakralan dan kemenangan.

2. Jalanan Macet Total , Pilih Waktu Terbaik untuk Mudik

Tunjuk jari deh siapa yang kemarin tak mencicipi nikmatnya kena macet di jalanan saat menjelang lebaran ataupun saat musim mudik? Nah, ini yang harus diwaspadai ya. Jika setiap tahun Anda rutin melakukan perjalanan mudik, siapkan segala perlengkapan agar perjalanan Anda terasa lebih aman dan nyaman. Dengan media transportasi apapun, asalkan yakin aman, lakukan dengan hati senang dan kondisikan agar badan fit. Kenapa? Karena perjalanan mudik akan sangat melelahkan, mengingat bahwa kemacetan akan terjadi dimanapun Anda melangkah, terutama jalur darat.

Kemacetan Arus Balik di Jl. Solo Km 10 - dari arah Klaten ke Jogja (Dok.Pri)
Kemacetan Arus Balik di Jl. Solo Km 10 - dari arah Klaten ke Jogja (Dok.Pri)
Ya syukur-syukur deh bisa mudik saat tengah malam atau subuh, mungkin jalanan masih sunyi dan jauh dari kebisingan. Tapi kalau siang hari, sebaiknya Anda lebih waspada dan menjaga tubuh agar selalu fit. Anda masih ingat tentang kasus beberapa pemudik yang sakit bahkan meninggal karena kekurangan nafas atau keseimbangan tubuh terganggu akibat kemacetan saat arus mudik lebaran tahun ini? Jangan sampai ini terjadi pada Anda ataupun keluarga yang Anda cintai.

Tips mudik aman, sebaiknya Anda menyediakan stok minuman dan beberapa makanan untuk mengisi energi tubuh selama perjalanan. Jangan lupa multivitamin untuk daya tahan tubuh atau jika diperlukan konsumsi obat tertentu (yang tak bikin kantuk jika Anda pengendara) untuk kesehatan Anda. Jangan lupa, bawa barang secukupnya jika mudik menggunakan sepeda motor demi kenyamanan perjalanan. Mudah-mudahan dalam kondisi apapun, tubuh Anda tetap fit dan dapat membawa keluarga Anda ke kampung halaman dengan lancar dan selamat.  

3. Posko Kesehatan di Sudut Kota, Recharge Energi Anda

Nah, ini sangat membantu mengembalikan energi Anda selama perjalanan mudik. Apalagi jika mudiknya menggunakan sepeda motor, tentu menguras energi yang sangat besar. Saat perjalanan mudik dari Jogja ke Klaten, saya melihat banyak posko kesehatan yang disponsori oleh Kepolisian Negara, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja dan pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi meningkatkan kelancaran dan keselamatan para pemudik.

Posko Mudik Lebaran di daerah Prambanan (ansorjateng.net)
Posko Mudik Lebaran di daerah Prambanan (ansorjateng.net)
Bagi pemudik yang sudah merasa letih, sebaiknya hentikan sejenak perjalanan Anda lalu kunjungi posko kesehatan di jalur yang Anda lewati untuk recharge energi agar tubuh kembali bugar. Perjalanan Anda tentu makin aman dan menyenangkan bukan?

4. Penjual Kuliner Laris Manis Tapi Minim Pesaing

Saya juga merasakan kondisi ini saat libur lebaran. Kebetulan kami baru mudik saat H+1 sehingga masih bisa menikmati riuhnya kota Jogja saat lebaran hari pertama. Nah, menu paten lebaran juga sudah singgah di meja, yaitu sambal goreng dan lontong opor yang menggugah selera. Sejak malam takbiran hingga hari H, kami menikmati hidangan ini dengan lahapnya. Namun setelahnya, rasa-rasanya lidah sudah mulai bosan dengan makanan ini, mungkin karena mengandung santan kental yang lama-lama membuat eneg.

Akhirnya, saya dan suami mulai mengelilingi Jogja untuk cari makan malam. Nah, disitu kami merasakan betapa sulitnya mencari makanan karena ternyata banyak warung atau penjual makanan yang tutup karena mereka pastinya pulang ke kampung halaman masing-masing. “Maem ke Bakso Granat belakang Amplaz, yuk?”, ajak saya ke suami. Setelah dijabanin, eh ternyata tutup. Ke tempat-tempat lainnya juga, 4 tempat langganan juga tutup semua. Ya, akhirnya kami makan di warung bakmi Jawa seadanya. Enak sih, tapi sangat sedikit porsinya. Dah gitu, antrinya banyaknyaaa... ampun.

Nah, bagi para juragan kuliner, ternyata jualan makanan saat hari raya itu menguntungkan lho karena banyak dicari orang. Sekalipun makanan tersedia di rumah, ada kalanya masyarakat mulai bosan dan mencoba cari menu di luar yang lebih ringan. Bagi Anda yang tak mudik, silahkan deh manfaatkan potensi bisnis ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih saat musim libur lebaran karena dijamin jualan Anda laris manis. Hehehe...

Warung Pak Pong buka saat Lebaran - Kuliner Sate ternama di Jogja (Dok.Pri)
Warung Pak Pong buka saat Lebaran - Kuliner Sate ternama di Jogja (Dok.Pri)

5. Stok Makanan Berlimpah, Waspadai Kesehatan

Ini juga tradisi yang tak pernah terlupa. Belanja bahan makanan beberapa troli menjelang lebaran ternyata selain untuk oleh-oleh, juga menjadi stok camilan pajangan di meja ruang tamu. Macamnya banyak, ada kue-kue manis, roti keju, kacang goreng, mete goreng, emping goreng, camilan berminyak lainnya serta berbagai minuman manis yang berkontribusi meningkatkan kadar kalori di tubuh. Apalagi masakan penuh daging, santan dan minyak, bagaimana jadinya jika makanan penuh kolesterol ini kita lahap terus-menerus selama beberapa hari?

Hati-hati lho, orang yang terbiasa menjaga pola makan di hari-hari biasa terkadang melupakan kedisiplinannya itu saat hari raya. Tak hanya kemenangan hati, kemenangan mencicip semua makanan juga sudah jadi tradisi. Hihihi... Perut kenyangpun dipaksa untuk melahap ini itu yang pada akhirnya tetap bisa tertampung. Sadarkah Anda bahwa ini membahayakan kesehatan?

Hidangan nikmat saat lebaran (www.tribunnews.com)
Hidangan nikmat saat lebaran (www.tribunnews.com)
Banyak hidangan berlemak dan penuh kolesterol saat lebaran tiba. Selain itu, makanan manis-manis juga harus dihindari oleh penderita diabetes agar gula darah tak naik drastis. Bagi yang menderita asam urat, hati-hati saat ngemil emping karena nikmatnya dapat menyebabkan penyakit Anda kumat tanpa disadari. Oleh karenanya, yuk tetap jaga pola makan saat hari raya lebaran agar kondisi tubuh tetap sehat dan seimbang. Makan atau ngemil sih boleh-boleh saja, asal jangan berlebihan ya :)

Nah, itulah beberapa fenomena yang saya temui saat menjelang lebaran hingga musim mudik tiba. Tak dapat dipungkiri, setiap moment kebahagiaan bersama keluarga saat lebaran akan menjadi kenangan istimewa bagi Anda yang dapat memaknai ini dengan penuh sukacita. Oh ya,  saya dan keluarga ingin mengucapkan selamat Idul Fitri untuk saudara-saudara yang merayakannya. Selamat membuka lembaran baru dengan hati dan semangat yang baru. Tuhan memberkati.

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun